AS Sebut Rusia Bisa Invasi Ukraina Kapan Saja dan Buat Dalih Mengejutkan untuk Lakukan Serangan
Amerika Serikat (AS) menyebut Rusia dapat menginvasi Ukraina kapan saja dan mungkin membuat dalih mengejutkan untuk melakukan serangan.
TRIBUN-PAPUA.COM - Amerika Serikat (AS) menyebut Rusia dapat menginvasi Ukraina kapan saja dan mungkin membuat dalih mengejutkan untuk melakukan serangan.
AS menyampaikan hal itu pada Minggu (13/2/2022) seraya menegaskan kembali janji untuk mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO.
Rusia dilaporkan mengerahkan 100.000 tentaranya di dekat Ukraina.
Barat berulangkali memperingatkan bahwa Moskwa dapat menyerang kapan saja.
Di sisi lain, Moskwa menyangkal tuduhan semacam itu dan menuduh Barat histeria, sebagaimana dilansir Reuters.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyerukan Rusia untuk mengurangi ketegangan dan mengancam akan menjatuhkan sanksi jika Moskwa benar-benar menyerang.
Baca juga: Rusia Kerahkan 100.000 Tentaranya ke Ukraina
Scholz sedang dalam perjalanan untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (15/2/2022).
Seorang pejabat Jerman mengatakan, Berlin tidak mengharapkan hasil nyata dari upaya pembicaraan tersebut. Namun, upaya diplomasi tetaplah penting.
Di Washington, Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan mengatakan bahwa invasi Rusia terhadap Ukraina dapat dimulai kapan saja.
Sementara itu, sejumlah pejabat AS mengatakan tidak dapat mengonfirmasi laporan yang menyebutkan bahwa Rusia berencana untuk menyerang pada Rabu (16/2/2022).
Sullivan mengatakan, Washington akan terus berbagi apa yang telah dipelajarinya kepada dunia.
Hal tersebut merupakan upaya untuk mencegah Moskwa melakukan operasi "bendera palsu" yang bisa menjadi dalih untuk melakukan serangan ke Ukraina.
Baca juga: Kanada Tarik Pasukannya dari Ukraina, Invasi Rusia Bakal Terjadi?
"Akan mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO dan kami berharap Rusia dapat memahami pesan ini,"tutur Sullivan dalam kesempatan terpisah kepada CBS.
Pada Minggu, Biden menggelar pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
Mereka sepakat tentang pentingnya melanjutkan diplomasi dan pencegahan dalam menanggapi pembangunan militer Rusia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/kendaraan-peluncur-roket-menembak-dalam-latihan-militer-bersama-belarus-dan-rusia.jpg)