ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Rusia Disebut Bakal Invasi Tanggal 16 Frebruari, Presiden Ukraina Minta Warganya Kibarkan Bendera

Presiden Ukraina meminta warganya mengibarkan bendera negara dari gedung-gedung dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada Rabu (16/2/2022).

POOL/ANDY BUCHANAN via AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat mempresentasikan pernyataan negaranya dalam konferensi iklim COP26 Glasgow, di Skotlandia, 1 November 2021. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Warga Ukraina diminta untuk mengibarkan bendera negara dari gedung-gedung dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada Rabu (16/2/2022) waktu setempat.

Imabuan itu dikeluarkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Tanggal 16 Februari 2022, oleh beberapa media Barat, disebut sebagai kemungkinan awal bagi invasi Rusia.

Pejabat Ukraina menekankan bahwa Zelenskiy tidak memprediksi serangan pada tanggal tersebut, tetapi menanggapi dengan skeptis terhadap laporan media asing.

Beberapa organisasi media Barat telah mengutip pejabat AS dan lainnya yang mengutip tanggal ketika pasukan Rusia akan siap untuk menyerang.

Foto dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat (4/2/2022) menunjukkan sejumlah kendaraan peluncur roket menembak dalam latihan militer bersama Belarus dan Rusia
Foto dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat (4/2/2022) menunjukkan sejumlah kendaraan peluncur roket menembak dalam latihan militer bersama Belarus dan Rusia (Kementerian Pertahanan Rusia/AFP via Al Jazeera)

Baca juga: Tak Peduli Sanksi Barat, Dubes Rusia: Makin Kuat Barat Menekan, Makin Kuat Respons Rusia

"Mereka memberi tahu kami bahwa 16 Februari akan menjadi hari penyerangan. Kami akan menjadikannya hari persatuan," kata Zelenskiy dalam pesan video kepada warga negaranya, dikutip dari Reuters, Selasa (15/2/2022).

"Mereka mencoba menakut-nakuti kami dengan menyebutkan tanggal dimulainya aksi militer," tambah Zelenskiy.

"Pada hari itu, kami akan mengibarkan bendera nasional kami, mengenakan spanduk kuning dan biru, dan menunjukkan kepada seluruh dunia persatuan kami," ujar Presiden Ukraina dalam pesannya.

Zelenskiy telah lama mengatakan bahwa meskipun dirinya yakin Rusia mengancam negaranya, tapi kemungkinan serangan dalam waktu dekat telah dilebih-lebihkan oleh sekutu Barat Ukraina yang menanggapi upaya Moskwa untuk mengintimidasi Ukraina dan menabur kepanikan.

Mykhailo Podolyak, seorang penasihat kepala staf Zelenskiy, mengatakan kepada Reuters bahwa presiden menanggapi sebagian laporan media tentang kemungkinan tanggal invasi Rusia “dengan ironi”.

"Sangat dapat dimengerti mengapa warga Ukraina hari ini skeptis tentang berbagai 'tanggal tertentu' dari apa yang disebut 'mulai invasi' yang diumumkan di media," katanya.

"Ketika 'awal invasi' menjadi semacam tanggal tur yang bergulir, pengumuman media semacam itu hanya bisa dianggap dengan ironi," tambah Podolyak.

Baca juga: AS Sebut Rusia Bisa Invasi Ukraina Kapan Saja dan Buat Dalih Mengejutkan untuk Lakukan Serangan

Kantor Zelenskiy merilis teks dekrit yang menyerukan semua desa dan kota di Ukraina untuk mengibarkan bendera negara pada hari Rabu, dan seluruh bangsa menyanyikan lagu kebangsaan pada pukul 10 pagi.

Dekrit itu juga menyerukan peningkatan gaji tentara dan penjaga perbatasan.

Para pejabat AS mengatakan mereka tidak memperkirakan serangan yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari tertentu, tetapi berulang kali memperingatkan bahwa serangan itu bisa datang kapan saja.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved