4 Tersangka Perdagangan Orang Ditangkap di Papua dan Jawa Barat, Ini Masing-masing Perannya
Polisi mengungkap jaringan perdagangan manusia antarprovinsi dan menangkap empat orang tersangka.
TRIBUN-PAPUA.COM - Polisi mengungkap jaringan perdagangan manusia antarprovinsi dan menangkap empat orang tersangka.
Tiga tersangka diciduk di wilayah Papua, yakni I, M dan HK. Sedangkan satu tersangka, D ditangkap di Jawa Barat.
Penangkapan itu berhasil dilakukan berkat koordinasi Polres Sukabumi, Jawa Barat, dengan Polres Paniai, Papua.

Baca juga: Misteri Identitas Kerangka Perempuan yang Ditemukan di Nusakambangan, Polisi Ungkap Ciri-ciri
Baca juga: Seorang Wanita Ditemukan Tewas Terbungkus Karung, sempat Pamit Keluarga Ingin Tidur di Rumah Kerabat
Diketahui, jaringan perdagangan orang itu berawal dari adanya laporan korban asal Sukabumi kepada kepolisian di wilayah hukum Polres Paniai, Papua.
"Hasil koordinasi Polres Sukabumi dengan Polres Paniai mengamankan tiga tersangka di wilayah Papua," ungkap Kepala Polres Sukabumi, AKBP Dedy Darmawansyah di Palabuhanratu, Rabu malam.
Namun, lanjut dia, satu tersangka tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah hukum Polres Paniai.
Makanya untuk satu tersangka, yakni HK sebagai pemilik cafe penanganannya oleh Polres Paniai.
Sedangkan dua tersangka dibawa ke Polres Sukabumi untuk ditindaklanjuti perkaranya. Keduanya yakni I dan M
"I alias Mamih (mucikari) menjual korban ke HK. TKP di Papua," tutur Dedy.
"Satu lagi sopir Mamih dengan inisial M. Ini hasil pengembangan," sambung dia.
Sebelumnya, Polres Sukabumi menangkap satu tersangka DR.
Tersangka DR ini berperan mencari pekerja perempuan di Sukabumi yang mau bekerja di Paniai, Papua.
Tersangka DR ini menjanjikan gaji Rp 2 juta hingga Rp 7 juta kepada para calon korbannya. Juga menjanjikan setelah bekerja selama enam bulan bisa pulang ke Sukabumi.
"Namun pada kenyataannya setelah enam bulan tidak bisa pulang," tutur Dedy saat konferensi pers di Polres Sukabumi, Kamis (17/2/2022).
Baca juga: Demi Merawat Ibunya Pelajar SMP Ini Lupakan Bermain dan Jadi Tulang Punggung Keluarga
Harus Ganti Biaya