Nasional
Demi Merawat Ibunya Pelajar SMP Ini Lupakan Bermain dan Jadi Tulang Punggung Keluarga
Sejak sebulan terakhir, Aldi memang harus menjadi harapan bagi ibunya, Ny Peni yang terbaring sakit di rumahnya yang lusuh di Kediri
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Aldi (13), seorang bocah SMP diketahui menjadi tulang punggung keluarganya.
Hal ini diketahui relawan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) kala menyalurkan bantuan bagi keluarga Aldi, Rabu (23/2/2022).
Di keluarga yang terdiri dari dua perempuan tua dan dua anak kecil itulah, Aldi dan keluarganya hidup dalam kondisi sangat kekurangan.
Sejak sebulan terakhir, Aldi memang harus menjadi harapan bagi ibunya, Ny Peni yang terbaring sakit di rumahnya yang lusuh di Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Baca juga: Menilik Sosok Dokter Seribu Rupiah dari Kacamata Si Bungsu
Setiap hari, Aldi merawat ibunya yang mengalami sakit lambung, kemudian bekerja mencari barang bekas atau rongsokan untuk makan.
Di lengan tangan Ny Peni, tertancap jarum infus sehingga ia tidak bisa beraktivitas. Sebagai penggantinya, Aldi yang merawat semua keperluan ibunya sekaligus mencari nafkah dengan mencari barang rongsokan untuk dijual.
Kisah Aldi ini kemudian diketahui oleh tim relawan ACT yang mendatangi rumahnya. Tim ACT juga membawa petugas tim medis untuk memeriksa kondisi ibunya.
Amelia dari relawan ACT Kediri menyebutkan, setelah mendapatkan laporan pihaknya langsung mendatangi rumah Aldi yang kondisi keluarganya sangat kekurangan. "Kondisi ibunya sangat lemah dan tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. Aldi si pejuang kecil ini yang mencari pertolongan untuk kesembuhan ibunya," jelas Amel.
Kepada relawan ACT Kediri, Aldi berharap ibunya dapat sembuh dari sakitnya yang telah berlangsung lebih dari sebulan. “Kami ingin ibu bisa sehat lagi, kami sedih kalau ibu terus merintih kesakitan," ungkapnya.
Tim ACT Kediri terus berikhtiar untuk memenuhi kebutuhan pokok, meliputi pangan, kesehatan dan berbagai kebutuhan lain bagi keluarga Aldi.
Sebagai informasi, di rumah berdinding batako itu, Aldi juga menjaga adik perempuan serta neneknya. Ayahnya telah meninggal dunia saat Aldi kecil.
Baca juga: Kisah Wellem Matatar, Pria Ansus yang Mengabdikan Diri Jadi Guru di Pelosok Pegunungan Papua
Sejak ibunya sakit, Aldi harus bekerja dengan mencari dan menjual barang rongsokan untuk dijual guna membeli beras. Tugas lain setelah merawat ibunya, Aldi juga harus bersekolah, menyapu dan memasak untuk keluarganya. Karena aktifitas yang padat, Aldi jarang bermain bersama anak sebayanya.
Aktifitas keseharian itu harus dilakoni Aldi karena adiknya masih kecil dan neneknya sudah tua.
Setelah semua tugasnya usai, Aldi juga berkeliling untuk mencari barang bekas yang bisa dijual di pengepul.
Sesekali keluarganya juga memberikan bantuan sejumlah uang dan makanan. Namun sejak beberapa hari terakhir ibunya menderita sakit, sehingga aktivitas Aldi mencari barang bekas juga terhenti.
Ia pun lebih fokus merawat ibunya. Karena tidak memiliki biaya, sejauh ini ibunya hanya dirawat di rumahnya belum dibawa ke rumah sakit. (*)