ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Cerita Para Korban Penipuan Minyak Goreng Murah, Kerugian Capai Rp 1,6 M hingga Pelaku Ganti Nomor

Puluhan warga di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung menjadi korban penipuan saat akan memborong minyak goreng dengan harga murah.

IST via Kompas.com
ILUSTRASI Minyak Goreng - Puluhan warga di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung menjadi korban penipuan saat akan memborong minyak goreng dengan harga murah. 

Kepada Iros, IR mengaku barang di gudang sedang kosong. Saat itu, Iros sudah transfer uang Rp 65 juta.

Saat meminta pengembalian uang, IR tak kunjung mengembalikan uang milik Iros.

Baca juga: Soal Penemuan 1,1 Juta Kg Minyak Goreng di Gudang di Deli Serdang, Kapolda Sumut: Tak Ada Penimbunan

"Janjinya mau pengembalian dana biar sama-sama enak, soalnya saya juga menjual ke konsumen. Konsumen saya tidak sabar, minta uangnya kembali, makanya minta return dana," katanya.

Berbeda dengan tetangganya, Ayu, Iros memilih menunda laporannya ke polisi.

"Saya masih banyak urusan dan karena sebagian sudah ada yang melapor, kalau saya belum," ujarnya.

Ia berharap, pelaku memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang para korban dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Terakhir kontak sama saya 5 Februari 2022. Saat itu saya hubungi dia melalui medsos, masih aktif, tapi ternyata sekarang sudah tidak aktif," ujarnya.

Pelaku Ganti Nomor

Korban lain IR adalah Safitri Agustini, warga Rancaekek. Ia mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan IR pada 26 Januari 2022.

Namun saat ini pelaku sudah ganti nomor dan ponsel lamanya tak bisa dihubungi.

Ia sendiri mulai berlangganan minyak dengan IR sejak 13 Desember 2021 dengan sistem pre-order.

"Sistemnya pembayaran penuh. Sampai tujuh kali pesan, pengiriman barang lancar. Tetapi, pemesanan ke delapan, mandek," ujarnya melalui telepon.

Safitri mengaku tak pernah menyangka IR akan berbuat seperti itu.

"Saya itu teman dekatnya. Saya sampai jatuh sakit karena memikirkan kasus ini. Saya juga memikirkan bagaimana cara mengembalikam uang ke konsumen saya, karena saya kan sistemnya mengumpulkan uang konsumen lalu dikasihkan ke pelaku. Nah, sekarang konsumen saya enggak mau tahu minta uang balik," katanya.

"Pelaku ini padahal sosok yang baik banget. Orangnya baik, dengan teman royal dan enggak sayang untuk jajankan dan belikan apapun," tamba dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved