Cerita Para Korban Penipuan Minyak Goreng Murah, Kerugian Capai Rp 1,6 M hingga Pelaku Ganti Nomor
Puluhan warga di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung menjadi korban penipuan saat akan memborong minyak goreng dengan harga murah.
Hal senada juga diungkapkan korban lain, S.
Baca juga: Penemuan 61,18 Ton Minyak Goreng Curah Ditimbun di Makassar, Polisi: Untuk Dijual Lebih Mahal
"Saat itu dia menawarkan minyak murah Rp 29 ribuan. Saya tergiur dong hingga memesan sampai 500 karton minyak goreng dan lancar. Tetapi lalu dia enggak kirim-kirim lagi. Dia pun jadi sulit dihubungi," ujarnya.
Minyak-minyak yang ia pesan pada pelaku adalah minyak yang akan ia jual kembali.
"Tapi sekarang jadi enggak jelas," ujarnya.
Ia mengatakan para korban sudah tergabung di satu grup WhatsApp dan mereka beberapa kali mencari IR ke rumahnya.
"Tapi sekarang jadi enggak jelas," ujarnya,
Menunggak Rp 5,6 Juta
Korban lain adalah Saparudin (28), seorang pedagang minyak goreng di Dusun Margalaksana, Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Ia mengaku, IR masih menunggak pembayaran minyak goreng yang ia kirim senilai Rp 5,6 juta.
"Memang, jumlahnya kecil jika dibanding dengan kerugian para korban lainnya, yang katanya lebih dari Rp 50 jutaan. Tapi, sebagai pengusaha pemula, uang sebesar itu tentu diperlukan," kata dia, Rabu (23/2).
Sejak Desember 2021 hingga Januari 2022, ia sudah mengirimkan tak kurang dari 500 karton minyak goreng yang dipesan IR secara bertahap.
"Awalnya jual-beli berlangsung lancar. Bahkan, kalau ada minyak, saya suka sengaja siapkan buat dia, kemudian dia bayar. Tapi, tidak tahu apa sebabnya, dia kemudian menghilang. Saya dengar kabar, katanya banyak juga banyak yang tertipu," kata Saripudin di Jatinangor.
Terakhir, Sarifudin mengirimkan minyak goreng ke rumah IR pada bulan Januari.
"Saat itu kirim 68 karton dengan harga jual per karton Rp 230.000. Di Panyileukan dia bayar Rp 10 juta dari yang semestinya Rp 15,6 jutaan. Namun, sisa Rp 5,6 juta itu hingga sekarang ternyata tak kunjung dibayarkan. Dia juga jadi sulit dihubungi," ujarnya.
Meski mengalami kerugian, Saripudin mengaku belum berniat melaporkan IR ke polisi.
"Saya masih menunggu itikad baiknya buat membayar. Saya baru dalam usaha minyak goreng itu. Uang sebesar itu tentu berarti," kata dia.
Baca juga: Viral Video Ibu-ibu Rebutan Minyak Goreng di Baubau, Saling Tarik hingga Kemasan Sobek dan Tumpah
Baru Terima 2 Laporan
Kapolsek Cileunyi Kompol Wahyo membenarkan adanya laporan warga terkait dugaan penipuan dalam penjualan minyak goreng di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Wahyo mengatakan, pihaknya sudah menerima dua laporan dari warga Elis Suryani dan Lilis.
"Betul, kami menerima laporan adanya kasus penipuan terkait minyak goreng. Baik penipuan atau penggelapan yang terjadi di wilayah Polsek Cileunyi," kata Wahyo saat ditemui di Mapolsek Cileunyi, Jumat (25/2/2022).
Menurut laporan yang diterima polisi, penjual menawarkan minyak goreng kemasan 2 liter dengan harga Rp 28.000 sampai Rp 30.000.
Namun, setelah terjadi transaksi, minyak goreng yang dipesan tidak juga sampai ke tangan pembeli.
"Setelah melakukan transfer dan tunai ke terlapor, sampai batas waktu yang ditentukan, minyak goreng belum ada. Kemudian keduanya (korban) langsung melapor ke wilayah kami," ujar Wahyo.
Polsek Cileunyi telah melakukan pemanggilan terhadap terlapor. Namun, hingga saat ini pelapor belum datang memenuhi panggilan.
"Mudah-mudahan yang bersangkutan kooperatif, kita sudah melakukan pemanggilan, hari ini kita tunggu," kata Wahyo. (*)
Berita lainnya terkait minya goreng
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Para Korban PO Minyak Goreng Murah di Bandung, Kerugian Capai Rp 1,6 Miliar