Nasional
Modal Pukul Pohon Pisang, “Salam dari Binjai” Sukses Taklukkan Jawara PON Papua
Pria yang dikenal berkat konten Salam dari Binjai saat memukul pohon pisang itu kini sukses bertarung di atas ring tinju.
Penulis: Arni Hisage | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tyo Effendy
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Konten kreator Binjai, Paris Pernandes akhirnya berhasil mengalahkan peraih medali emas PON asal Papua, Jekson Karmela.
Pria yang dikenal berkat konten Salam dari Binjai saat memukul pohon pisang itu kini sukses bertarung di atas ring tinju.
Secara mengagetkan ia sukses mengalahkan Jekson Karmela yang merupakan seorang atlet Muay Thai.
Dalam perhelatan Pertandingan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua kemarin, Jekson berhasil meraih medali emas.
Pertarungan Paris dan Jekson berlangsung di ring tinju yang berada di Holywings Gatsu Club V, pukul 22.30 WIT., Minggu (27/2/2022)
Baca juga: Perang Ukraina vs Rusia Jadi Pelajaran Isu Papua Merdeka
Dalam pertandingan tersebut, Paris Pernandes tampak menguasai pertarungan tinju walau berhadapan dengan Jekson yang adalah peraih medali emas atlet MuaythaI PON XX di Papua.
Pada ronde pertama, Paris Pernandes tampil secara agresif melawan Jackson Karmela. Sementara Jackson Karmela juga melawan dengan lincah.
Pada ronde kedua, pertandingan semakin panas antara Paris dan Jekson.
Baca juga: Link Live Streaming Persipura Jayapura Vs Borneo FC di Liga 1 2021: Malam Ini Pukul 18.15 WIB
Baca juga: Anastasia Lenna, Mantan Miss Ukraina Angkat Senjata Lawan Rusia
Beberapa kali Paris terlihat mengeluarkan pukulan powernya, namun karena kurang teliti, beberapa pukulannya pun meleset.
Hal ini juga karena Jekson memiliki body movement yang baik.
Pada ronde ketiga, Paris terlihat mulai kelelahan tapi dia berhasil mengontrol dirinya.
Sedangkan pada ronde keempat, semangat tarung Paris mulai terlihat kembali dan dia mulai terlihat mengeluarkan powernya seperti ronde pertama dan kedua.
Setelah lonceng berbunyi tanda berakhirnya pertandingan, Paris pun segera melakukan sujud syukur di tengah ring tinju.
Akhirnya impiannya dapat bertanding di atas ring melawan manusia bukan lagi pohon pisang terwujud.