Rusia Vs Ukraina
Presiden Ukraina Ajak Putin Bertemu: Ayolah, Saya Tak Akan Menggigit
Zelensky ingin menggunakan pertemuan itu untuk membahas secara langsung konflik yang terjadi di Ukraina.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-9, Jumat (4/3/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menarik pasukan dan pergi dari negaranya.
Selain itu, Zelenksy juga mengajak Putin untuk bertemu langsung.
Zelensky ingin menggunakan pertemuan itu untuk membahas secara langsung konflik yang terjadi di Ukraina.
Zelensky mengirimkan pesan tersebut, Kamis (3/3/2022) melalui rekaman berita TV.
“Demi Tuhan, apa yang Anda inginkan? Tinggalkan tanah kami. Jika Anda tak ingin pergi sekarang, duduk dengan kami di meja perundingan,” ujar Zelensky dikutip dari Newsweek.
Baca juga: Rusia ke Presiden Biden: Sebenarnya AS yang Sama Seperti Hitler
Zelensky sendiri mengungkapkan Putin tak perlu khawatir akan apa pun saat keduanya bertemu.
“Ayolah, saya tak akan menggigit. Apa yang Anda takutkan. Setiap pembicaraan akan lebih penting dibandingkan tembakan,” ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya bernegosiasi, meski mengakui bahwa prospek untuk putaran pembicaraan lain tampaknya tak menjanjikan.
Sebelumnya diplomat kedua negara telah melakukan pembicaraan damai di perbatasan Ukraina-Belarusia, Senin (28/2/2022).
Namun, hanya sedikit perkembangan yang didapat dari pembicaraan tersebut.
Baca juga: Tren Negatif Rupiah, Makin Tertekan Dibayangi Konflik Rusia - Ukraina
Zelensky juga telah meminta pemimpin Barat memberlakukan zona larangan terbang di sebagian besar negaranya.
Menurutnya jika Barat melakukan itu, Ukraina dapat mengalahkan para penjajah (Rusia) dengan lebih sedikit darah.
“Jika Anda tak memiliki kekuatan untuk menutup wilayah udara, berikan kami pesawat,” tuturnya.
Namun, Anggota Parlemen AS dari Demokrat, Sara Jacobs mengatakan jika NATO dan AS mengimplementasikan zona larangan terbang, NATO dan AS bisa terseret dalam peperangan.
Baca juga: Kena Beragam Sanksi, Ekonomi Rusia Makin Terpuruk Akibat Invasi Ukraina