ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

ABPTP Kutuk Penyerangan KKB yang Tewaskan 8 Pekerja PTT: Menumpahkan Darah Orang Tak Bersalah

Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua (ABPTP) kutuk penyerangan KKB yang menewaskan 8 pekerja PT PTT.

Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Suasana persiapan evakuasi 8 jenazah karyawan PTT yang dibantai KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pembunuhan delapan pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Rabu (2/3/2022), mendapatkan kecaman dari banyak pihak.

Termasuk dari Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua (ABPTP).

ABPTP menilai para pekerja PTT yang sebagian besar berasal dari luar Papua itu sebagai pahlawan karena sedang membantu pemerintah membuka daerah terpencil yang terisolasi di Papua.

"Harusnya (KKB) berhadapan dengan yang memiliki senjata juga seperti TNI-Polri, masak warga sipil pun dibantai. Di saat darah orang tidak berdosa ditumpahkan itulah kutuk dinyatakan, jadi terkutuklah orang yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah," ujar Ketua ABPTP Befa Yigibalom melalui keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Sebelum Tewas Ditembak KKB, Billy Janji ke Istri akan Segera Pulang, Kades: Tapi Takdir Berkata Lain

EVAKUASI - Delapan jenazah karyawan Palapa Timur Telematika korban KKB di Beoga Kabupaten Puncak, berhasil dievakuasi ke Timika, Senin (7/3/2022). Kini tim medis RSUD Mimika melakukan pemulasaran jenazah. (Dok. Humas Polda Papua)
EVAKUASI - Delapan jenazah karyawan Palapa Timur Telematika korban KKB di Beoga Kabupaten Puncak, berhasil dievakuasi ke Timika, Senin (7/3/2022). Kini tim medis RSUD Mimika melakukan pemulasaran jenazah. (Dok. Humas Polda Papua) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Befa menyampaikan, masih banyak daerah terisolasi di Papua yang membutuhkan sentuhan pembangunan.

Lagipula, tak banyak orang yang mau bekerja di wilayah pelosok itu.

Oleh karena itu, ia sangat menyesalkan aksi tidak manusiawi yang justru membuat para pekerja di kawasan terisolasi menjadi korban.

"Tindakan itu sangat tidak terpuji karena menumpahkan darah orang-orang yang yang bekerja untuk membuka keterisolasian Papua namun dibunuh dengan kejam," kata Befa.

Sebelumnya, delapan pekerja jaringan telekomunikasi tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).

Baca juga: Keluarga Eko Septiansyah Minta Pemerintah Tuntaskan Masalah KKB Papua: Para Korban Hanya Bekerja

Para korban diserang saat memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel yang berada di ketinggian dan belum terdapat akses jalan darat.

Akibatnya, delapan orang tewas dalam peristiwa itu, salah satunya anak kepala suku.

Pada Kamis (4/3/2022), 12 personel Pos Koramil Dambet sedang melaksanakan patroli sekaligus memperbaiki saluran air yang berjarak 50 meter dari pos.

Tiba-tiba, anggota KKB menyerang dan menembaki anggota TNI yang memperbaiki saluran air.

Berdasarkan laporan petugas, terdapat 15 anggota KKB yang membawa tiga pucuk senjata laras panjang saat penyerangan itu.

Baca juga: Sebut Korban Serangan KKB sebagai Pahlawan, Bupati Puncak Sampaikan Rasa Duka dan Beri Santunan

Personel Koramil Dambet menghalau KKB mundur ke Kampung Ogamki, Distrik Beoga.

Akibat kontak senjata itu, seorang personel TNI bernama Pratu Herianto terluka di bagian leher.

Pada Jumat (4/3/2022), Pratu Herianto dievakuasi menggunakan pesawat kecil ke Kabupaten Mimika dan kini telah dirawat di RSUD Mimika. (*)

Berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kutuk Pembunuhan 8 Pekerja PTT, Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah: Itu Sangat Tidak Terpuji

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved