Lipsus UMKM Jayapura
Kreativitas Mama Petronela: Manfaatkan Sampah, Merintis Usaha Mahkota Papua dari Nol
Petronela Merauje, warga Kampung Enggros, Kota Jayapura, memiliki sentuhan magis di kedua tangannya.
Penulis: Gratianus Silas Anderson Abaa | Editor: Roy Ratumakin
Dalam merintis usaha kerajinan lokal Papua, Petronela mengaku secara otodidak mengikuti tutorial dari Youtube, dan mencoba membuatnya.
“Saya rasa penasaran saja, terus coba lihat cara pembuatan kerajinan di Youtube, setelah itu baru mulai belajar,” ujarnya.
Melihat hasil menguntungkan dari usahanya itu, memotivasi Petronela untuk terus berinovasi.
Ia merambah kerajinan Noken yang dipercantik dengan hiasan kerang maupun bahan sampah daur ulang.

Belum puas, Petronela menantang dirinya untuk lebih kreatif dan inovatif lagi dari kerajinan yang dibuatnya itu.
Petronela mengisahkan, dengan momentum Pekan Olahraga Nasional (PON), ia memikirkan kreasi dengan ciri khas Papua.
Dengan demikian, dapat menjadi souvenir bagi para atlet, ofisial, maupun wisatawan yang berkunjung.
Mahkota khas Papua menjadi ikon kerajinan yang dipilih Petronela.
Baca juga: Rejeki PON XX Papua, Petronela Merauje Raup Rp 15 Juta Selama Jualan di Venue Dayung
Namun, Petronela menemui tantangan, di mana bahan dasar untuk kerajinan mahkota itu cukup sulit didapatkan.
Umumnya, mahkota kulit kayu itu dibingkai dengan bulu burung kasuari.
Namun, bulu kasuari sulit ditemukan di Kota Jayapura.
Tak patah arang, Petronela menyiasatinya dengan menggunakan bulu ayam.
Terlebih bulu ayam lebih mudah didapatkan, baik di pasar maupun di lingkungan rumahnya.
“Selain bulu ayam, alternatifnya adalah bulu burung laut yang bisa ditemukan di bibir pantai. Ternyata hasilnya cantik, dan orang tertarik,”
Baca juga: Manfaatkan BRILink, Kini Petronela Merauje kirim Uang Sekolah Anak Tidak Perlu Menyeberang Laut
Hingga kini, dari ketekunannya membuat kerajinan, karya Petronela banyak dilirik peminat hingga terakhir ia dilibatkan dalam momen PON Papua.