Kesehatan
Apakah Disabilitas Merupakan Bawaan dari Lahir? Ini Penjelasan dr. Vincentus Yoshua
Di dalam ranah keodkteran fisik dan rehabilitasi, sebenarnya tidak hanya mengenal istilah disabilitas.
TRIBUN-PAPUA.COM,JAYAPURA - Di dalam ranah keodkteran fisik dan rehabilitasi, sebenarnya tidak hanya mengenal istilah disabilitas.
Tetapi dikenal dengan tiga istilah, yakni:
-Imparement atau gangguan
- Handicap
dr. Vincentius menyampaikan bahwa imparement perbedaanya dilihat dari sisi gangguannya.
Misal, pada anak disabilitas yang terlahir dengan gangguan Spinabifida sebagai contoh terjadi kelemahan pada kedua kakinya.
Baca juga: Freeport Pacu Percepatan Pembangunan Smelter di Gresik Jawa Timur
Gangguan atau kelemahan tersebut masuk ke dalam kategori Imparement.
Dari imparement tersebut, menyebabkan anak tidak bisa melakukan sesuatu, hal itulah yang disebut dengan disabilitas.
Sebagai contoh, anak tersebut tidak bisa perform berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain tanpa bantuan.
Baca juga: Petani 61 Tahun Ditangkap setelah Kepergok Polisi Bawa Pulang Pohon Jati Tumbang dari Hutan Negara
Tetapi perlu diketahui, apakah dari disabilitas tadi pasien tersebut akan jatuh ke dalam kategori handicap atau tidak.
dr. Vincentius menegaskan bahwa yang dimaksud dari kategori handicap adalah imparement dan disabilitas pasien masih bisa melakukan role atau perannya dalam masyarakat atau tidak.
Apabila pasien masih bisa melakukan peran dengan segala keterbatasannya, maka tidak masuk ke dalam handicap.
Baca juga: Masih Harus Jalani Isoman, Walkot Solo Gibran Rakabuming Masih Positif Covid-19 dan akan PCR Lagi
dr. Vincentius menyampaikan bahwa didalam dunia fisik dan rehabilitasi, adanya imparement dan disabilitas, yang dicegah adalah jangan sampai masuk kedalam kondisi handicap.
Disabilitas merupakan fungsi yang tidak terlaksana atau ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatunya.
Di pemahaman awam, arti dari disabilitas adalah cacat, padahal tidak selalu dengan kondisi seperti itu.
Baca juga: Klasemen Sementara Liga 1 2021 setelah Persipura Jayapura Menang atas Bhayangkara FC di Pekan ke-31
Penyebab dari disabilitas tergolong sangat banyak, bahkan yang tidak masuk dalam kategori bawaan bisa saja menjadi penyebabnya.
Seperti contoh, seorang anak yang awalnya sehat dan tidak memiliki masalah tiba-tiba terjadi kecelakaan dan kemudian harus menjalani amputasi.
Anak tersebut akan memiliki disabilitas, tetapi belum tentu masuk ke dalam kategori handicap.
Baca juga: Terbukti Tidak Ada Unsur Kesengajaan, Sopir Vanessa Angel Tubagus Joddy Dituntut 7 Tahun Penjara
dr. Vincentius mengatakan bahwa hal tersebut harus dijaga, dengan keterbatasannya anak tersebut bisa secara fisik dan psikisnya melakukan peran di dalam masyarakat.
Peran di dalam masyarakat sangat banyak, sehingga memerlukan bantuan untuk menemukannya satu per satu apa yang menjadi preferensi anak tersebut.
Baca juga: Update Virus Corona di Papua dan Papua Barat Hari Ini, Kamis 17 Maret 2022: Total Kasus Capai 78.205
Disabilitas pada anak tidak selalu bawaan dari lahir, namun bisa terjadi ketika sudah dewasa dan mengalami insiden kecelakaan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Vincentus Yoshua, Sp.KFR. Seorang dokter spesialis keodkteran fisik dan rehabilitasi. (Sumber : TribunHealth.com)