ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Wisata Papua

Salju di Puncak Jayawijaya Papua Semakin Menyusut, BMKG: Diperkirakan Punah pada 2025

Menurut perkiraan BMKG, lapisan es yang berada di Puncak Jayawijaya, Papua akan punah pada 2025 mendatang.

Tribun-Papua.com/Kompas.com
BMKG memperkirakan lapisan es yang berada di Puncak Jayawijaya, Papua akan punah pada 2025 mendatang. (Kompas.com/NIZAR SUHENDRA) 

TRIBUN-PAPUA.COM - Kabar kurang sedap disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

Dia mengatakan, menurut perkiraan lapisan es yang berada di Puncak Jayawijaya, Papua akan punah pada 2025 mendatang.

Dari hasil penelitian BMKG memperlihatkan terjadi penyusutan lapisan es di Puncak Jaya.

Baca juga: Fenomena Hujan Es di Surabaya, Warga: Esnya Sebutir Kelereng

"Penyusutan gunung es puncak Jayawijaya yang diteliti oleh BMKG, diprediksi tahun 2025 es itu sudah punah, sudah tidak ada di Puncak Jaya Wijaya lagi," kata Dwikorita dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V DPR, Senin (21/3/2022).

Dwikorita mengatakan, saat ini hanya tersisa 1 persen area es di Puncak Jayawijaya.

"Puncak Jaya dari 200 kilometer persegi, sekarang tinggal 2 kilometer persegi," ujar Dwikorita.

Dwikorita menjelaskan, menyusutnya es di Puncak Jaya dikarenakan terjadinya perubahan iklim.

Perubahan iklim yang slit dibendung memang mengancam keberadaan salju abadi di Puncak Jayawijaya.

Selain itu, gletser yang berada di Puncak Jayawijaya tidak mampu bertahan terlalu lama di tengah terpaan cuaca panas iklim tropis.

Puncak pegunungan Jayawijaya yang tertutup lapisan es pertama kali dilihat oleh pelaut asal Belanda, Jan Carstenszoon, pada 1623.

Saat itu dia ditugaskan oleh Perusahaan Dagang Hindia Timur (VOC) untuk menjelajah ke wilayah timur untuk menelusuri wilayah daratan yang saat ini dikenal sebagai Papua dan Papua Barat sampai Papua Nugini.

Ketika dia pulang dan menceritakan melihat puncak gunung bersalju di wilayah tropis, Jan justru menjadi bahan olok-olok.

Fakta bahwa ada puncak gunung yang bersalju di wilayah Hindia Belanda baru diungkap melalui ekspedisi pada 1909 yang dilakukan oleh Hendrik Albert Lorentz.

Saat itu dia berhasil puncak yang diselimuti salju. Ekspedisi ke pegunungan Carstensz berlanjut pada 1936.

Saat itu tiga pendaki yakni Anton Colijn, Jean Jacques Dozy, dan Frits Wissel berhasil mencapai Puncak Timur Carstensz dan Ngga Pulu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved