Papua Terkini
Buchtar Tabuni: Anggota Intel Ambil Gambar Tanpa Izin, Saya Marah dan Suruh Pukul
Menurut Buchtar, Ia memerintahkan salah satu pihaknya untuk pukul, lantaran cara mengambil gambar tanpa izin itu tidak sopan santun.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Usai ditangkap Polresta Jayapura Kota, Ketua Dewan West Papua (West Papua Council) Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Buchtar Tabuni, memberikan klarifikasi, Jumat (25/3/2022).
Buchtar mengakui bahwa terjadi pemukulan terhadap Polisi, sehingga berujung pada penangkapan dirinya bersama 6 rekannya.
"Jadi awalnya, Pemerintahan sementara West Papua hendak lakukan pertemuan. Dan saya ijinkan untuk menggunakan tempat saya. Namun, sebelum undangan datang aparat gabungan lebih dulu tiba,"ujarnya.
Buchtar lalu membangun komunikasi secara baik dengan Kasat Reskrim Polresta Jayapura Kota.
Baca juga: Buchtar Tabuni Beri Klarifikasi Penangkapan Dirinya dkk
Namun, hal yang membuat gaduh yakni salah seorang anggota Intel mengambil gambar.
"Pada saat diskusi dengan Bapak Kasat Reskrim, ada satu anggota berbakaian preman mengambil gambar. Ya jelas saya tidak terima, mengambil gambar tanpa izin entah tujuanya apa. Jadi saya marah dan perintahkan adik saya untuk pukul," jelasnya.
Menurut Buchtar, Ia memerintahkan salah satu pihaknya untuk pukul, lantaran cara mengambil gambar tanpa izin itu tidak sopan santun.
"Cara tersebut yang membuat saya marah. Kami hargai setiap kegiatan bisa diliput. Namun, peristiwa kemarin itu ia datang dan langsung ambil gambar, ya jelas saya tidak terima. Seharusnya beritahu tujuan ambil gambar untuk apa," ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Buchtar saat terjadi perkelahian, ia dan beberapa orang lainya, hendak melerai namun mendapat perlakuan tegas dengan langsung di bawa ke Polresta Jayapura Kota.
"Saya juga mendapat tindakan represif sampai pelipis saya pecah, kemudian dicekik. Saya juga dicekik, jadi kalau mau makan saat ini kerongkongan sakit," ungkapnya.
Ia menambahkan, tentu saja pihaknya hargai, siapapun boleh datang. Hanya saja jangan langsung mengambil gambar, tanpa izin itu tidak bagus," tambah dia. (*)