ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pengamat Sebut Pemerintah Perlu Lakukan Pendekatan Berbeda untuk Atasi Konflik Bersenjata di Papua

Pengamat intelijen dan keamanan mengatakan pemerintah perlu melakukan pendekatan yang berbeda untuk kelompok-kelompok di Papua yang kontra dengan NKRI

Istimewa
Puing-puing rumah warga yang dibakar KKB di Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua, Sabtu (19/3/2022) 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta, mengatakan, pemerintah perlu melakukan pendekatan yang berbeda untuk kelompok-kelompok di Papua yang kontra terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Stanislaus mengatakan, pendekatan yang harus dilakukan bukanlah melalui senjata, melainkan ekonomi, budaya, sosial, dan lainnya yang mengedepankan sisi kemanusiaan.

Selain itu, Stanislaus menyebutkan tentang pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tokoh adat, tokoh agama, maupun state actor.

Baca juga: Komnas HAM Inisiasi Dialog Damai, Berharap TNI-Polri dan OPM Segera Gencatan Senjata

“Tanpa kolaborasi, itu mustahil tercapai,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/3/2022).

Direktur Eksekutif Pusat Studi Politik dan Kebijakan Strategis Indonesia (Polkasi) ini juga memandang pentingnya peran pemerintah daerah (pemda) untuk menyelesaikan konflik bersenjata di Papua.

Ia menjelaskan, lewat dana otonomi khusus (otsus), pemda harus lebih aktif lagi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Harus ada kolaborasi, terutama pemda berperan sangat penting,” ucapnya.

Pemda, kata Stanislaus, harus melakukan pendekatan intens, baik melalui sisi ekonomi, sosial, maupun budaya.

Baca juga: Sebut Dialog Pemerintah dengan OPM dan Tokoh Papua Bakal Diinisiasi, Komnas HAM: Disetujui Presiden

Hal tersebut diharapkan mampu menguatkan kepercayaan masyarakat.

“Langkah ini minimal mengurangi ruang kelompok separatis untuk melakukan perlawanan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, TNI Polri juga harus lebih melakukan pendekatan kepada masyarakat setempat.

“TNI Polri perlu menggalang upaya-upaya intelijen untuk melakukan kontra-propaganda terhadap propaganda kelompok tersebut,” tuturnya.

Langkah-langkah itu dilakukan supaya tidak ada celah dalam masyarakat yang bisa dimanfaatkan oleh kelompok separatis.

Baca juga: Pemerintah Diminta Buka Dialog dengan KKB Papua: Tanpa Itu Kekerasan dan Teror akan Terus Terjadi

Lebih lanjut, Stanislaus menyatakan bahwa pendekatan non senjata di bumi Papua bukan tak mungkin bisa menyelesaikan konflik di sana.

“Ini bukan hal yang tidak mungkin,” tandasnya. (*)

Berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Konflik Bersenjata di Papua, Pengamat Sebut Pemerintah Perlu Lakukan Pendekatan Berbeda

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved