Tentara Rusia Ini Ingin Pindah Kubu ke Ukraina, Kibarkan Bendera Putih dan Ogah Lanjut Perang
Seorang tentara Rusia bernama Misha dilaporkan memilih kabur dan menyerah ke Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Roman mengatakan, Kolonel Medvedev ditabrak oleh tank yang dikendarai bawahannya sendiri.
Bawahan Medvedev tersebut disebut marah tak terima karena 750 dari 1500 tentara di bawah Medevedev telah tewas hingga mengalami luka-luka.
Roman mengatakan, pelaku yang menabrak Medvedev menyalahkan atasannya tersebut atas korban yang berjatuhan di dalam perang Rusia-Ukraina.
"Setelah memilih momen yang tepat, saat perang terjadi, dia menabrak komandannya yang berdiri di sampingnya, melukai kedua kakinya," kata Roman.
Baca juga: Mantan Direktur CIA: ‘Profesionalisme’ Rusia Sangat Buruk Saat Invasi ke Ukraina
Putin Sebut Sampah dan Pengkhianat
Sebelumyna diberitakan, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan tindakan represif untuk mengatasi berkembangnya sentimen anti-perang yang digaungkan warganya sendiri.
Ia menyerukan istilah 'pemurnian diri' untuk membersihkan negaranya dari siapa pun yang mempertanyakan keputusan pemerintah untuk menginvasi Ukraina.
Presiden 69 tahun tersebut bahkan menyebut warga Rusia yang anti-perang sebagai sampah dan pengkhianat negara.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Kamis (14/3/2022), Putin tampil di televisi sehari sebelumnya untuk mengecam warga Rusia yang tidak mendukungnya.
Ia justru menyalahkan negara-negara NATO yang disebut menggunakan penghasut untuk membangkitkan oposisi terhadap perang.
Pernyataan ini dibuat menyusul tindakan berani jurnalis Marina Ovsyannikova yang telah menyabotase saluran TV pemerintah saat siaran langsung.
Baca juga: Ukraina: Jika Tak Segera Damai, Rusia Akan Alami Krisis Ekonomi Selama Beberapa Generasi
"Orang-orang Rusia akan selalu dapat membedakan patriot sejati dari sampah dan pengkhianat, dan akan memuntahkannya seperti nyamuk yang secara tidak sengaja terbang ke mulut mereka," tegas Putin.
"Saya yakin bahwa pemurnian diri masyarakat yang alami dan perlu seperti itu hanya akan memperkuat negara kita."
Dia mengatakan Barat menggunakan pengkhianat Rusia untuk menciptakan kerusuhan sipil.
"Dan hanya ada satu tujuan, saya sudah mengatakannya, kehancuran Rusia," ucap Putin.