ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Antre Panjang di SPBU Entrop, Sejumlah Supir Truk Mengeluh Sulit Mendapatkan Solar

Sejumlah Sopir truk di Kota Jayapura mengeluh lantaran kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak jenis solar

Tribun-Papua.com/Calvin Louis Erari
Suasana Jejeran Truk mengantri Solar di SPBU Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Selasa (29/03/2022). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Sejumlah Sopir truk di Kota Jayapura mengeluh lantaran kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.

Pantauan Tribun-Papua.com, sejumlah sopir antre di SPBU Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua sejak pagi hingga siang .

Jejeran kendaraan berbahaan bakar solar seperti truk dan mobil rapi untuk melakukan pengisian di SPBU tersebut. Sopir yang antre mengeluh.

Baca juga: Persib Bandung Siap Hajar Barito Putera di Laga Pamungkas, Selamatkan Persipura?

Deddy (35) , salah satu dari sopir truk pasir mengaku merasa kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis solar.

"Untuk dapat solar saja sulit skali, mulai dari SPBU Doyo, Waena, Kotaraja, Padangbulan, dan Tanah Hitam sudah tidak ada, makanya kami semua antri di SPBU Entrop," kata Deddy kepada Tribun-Papua.com, Selasa (29/3/2022).

Tidak hanya itu, kata Deddy, hanya untuk mendapatkan solar, dia sudah harus berada di SPBU Entrop sejak subuh.

Baca juga: 9 Bulan Bertugas di Papua, Ratusan Prajurit dari Beberapa Satuan Dilepas dari Timika

"Saya ini berangkat dari rumah pukul 04.00 WIT dari Sentani cek diseluruh SPBU, dan sampai disini pukul 06.00 WIT,"ujarnya.

Setelah tiba di SPBU Entrop, menurut dia, antrian sudah panjang sampai didepan bank Mandiri Entrop.

"Jujur, kita ini cape, mana waktu kejar muatan, dan mana waktu untuk antri, sedangkan solar ini susah sekali, buktinya saja antrian solar ada dimana-mana,"katanya.

Baca juga: Tepis Isu Kelangkaan, Pertamina : Stok Solar di Papua Masih Aman 10 Hari kedepan

Menurut Dedy, kesulitan Solar tersebut terjadi sejak awal tahun 2022.

"Kita mulai antri seperti begini sejak awal Januari sampai sekarang ini. Sekarang kita tidak bisa isi full tengki, karena sudah dibatasi hanya bisa diisi seharga 309 ribu saja," ujarnya.

Namun dengan pembatasan tersebut,menurut dia, tak menjawab kebutuhan para sopir truk yang terus-menerus melakukan aktivitas.

Baca juga: Puluhan Truk Antrean Panjang di SPBU Kota Jayapura 

"Kita perlukan sangat banyak, contoh sperti truk saya yang ankut pasir, ini harus diisi full, sebab kalau tidak, saya hanya bisa satu dua kali muat pasir," katanya.

Deddy mengatakan, kalau seluruh SPBU di Kota Jayapura membatasi stok solar, maka para sopir truk bakal susah.

"Kalau seperti begini, kita para sopir yang susah, kita ini sudah menderita, jadi tolong jangan buat kita seperti ini," ujarnya.

Baca juga: Sering Disebut Tak Sempurna karena Tak Beri Anak ASI Jadi Motif Ibu Buang Bayi ke Sumur

Oleh sebab itu, Sebagai sopir truk, Deddy berharap, pelayanan BBM Solar disetiap SPBU di Kota Jayapura tak dibatasi.

"Kalau bisa kita yang kuli ini solarnya jangan dibatasi, biar sekali isi itu full tengki, supaya kami ada waktu untuk mencari, lagian kita mencari untuk makan, bukan untuk apa-apa,"katanya.

Sementara itu, Amran (50) Sopir truk air bersih menyebut untuk mendapatkan solar dikendaraanya, dia harus antri sejak pagi hari.

Baca juga: Egianus Kogoya Terpantau, Polisi: Berada di Sekitar Lokasi saat Penyerangan Pos Marinir

"Kalau saya antri dari pukul 10.00 WIT pagi hingga sampai siang hari belum dapat BBM jenis solar.

Menurut dia, belakangan ini memang BBM jenis solar sangat sulit diapat.

"Kalau solar memang stengah mati, makanya kami bisa antri seperti begini," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Penemuan Bayi Laki-laki Terbungkus Plastik Hitam, Warga Dengar Tangisan di Tumpukan Sampah

Amran berharap, kedepannya pelayanan Solar disetiap SPBU di Kota Jayapura dapat lancar, mereka (sopir) tidak lagi antre.

Sebelumnya dikabarkan, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Papua Maluku, Edi Mangun dengan tegas menepis informasi tersebut.

Baca juga: Pasca Penyerangan Pos Satgas Mupe Yonif Marinir, Pangdam : Nduga Sudah Aman Terkendali

“tidak ada kelangkaan, karena stok solar di depot masih sangat aman untuk pasokan sepuluh hari kedepan,” ungkapnya saat kepada Tribun-Papua.com.

Meski demikian, pihaknya mengakui bahwa secara nasional kouta BBM bersubsidi dipotong sebesar 20 persen.

Hal tersebut ditambah dengan hingga Maret 2022, penyaluran BBM Subsidi telah meningkat drastis. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved