ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Sosiolog Uncen: Dialog Dimediasi Pihak Eksternal Solusi Terbaik Konflik Bersenjata di Papua

Negara diminta segera membuka dialog dengan kelompok separatis atau dikenal KKB guna mengakhiri konflik berkepanjangan di Papua.

Indrayadi TH
Ilustrasi korban kebrutalan KKB Papua. Lagi-lagi Warga Sipil Jadi Korban Kebrutalan KKB Papua di Nduga. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Negara diminta segera membuka dialog dengan kelompok separatis atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) guna mengakhiri konflik berkepanjangan di Papua.

Namun, dialog harus melibatkan pihak eksternal sebagai mediator.

Anjuran ini diusulkan Sosiolog Universitas Cenderawasih (Uncen) Ave Lefaan, Selasa (29/3/2022).

“Dialog yang saya maksud adalah bagaimana mencari jalan keluar dan jalan kedamaian, sehingga masalah Papua yang selama ini menimbulkan konflik bersenjata di berbagai daerah di Papua bisa dapat diselesaikan,” ujar Lefaan, melansir Kompas.com, Selasa (29/03/2022).

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Disarankan Gelar Dialog dengan KKB Demi Akhiri Konflik di Papua

Pihak eksternal yang dilibatkan pun, menurutnya, harus benar-benar netral untuk menyelesaikan berbagai konflik bersenjata yang terjadi selama ini.

Pendekatan lewat dialog dipandang tepat untuk mencari solusi terbaik bagi pihak yang berseberangan dengan pemerintah. 

Sehingga kekerasan yang merenggut nyawa aparat keamanan TNI-Polri, KKB maupun warga sipil tak terulang lagi.

“Dialog merupakan solusi yang terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Papua. Tanpa dialog persoalan di Papua tidak akan pernah selesai,” katanya.

Lefaan menegaskan, dialog tentunya tidak untuk mencari-cari kesalahan, tetapi bagaimana mencari jalan keluar agar penyelesaikan konflik bersenjata bisa cepat selesai.

Menurutnya, jika dialog taik pernah dilakukan, maka sampai kapan pun konflik bersenjata di Papua tidak akan pernah berakhir.

“Perlu pendekatan secara sosiologis dan antropologis dengan menyediakan forum dialog yang dapat diterima oleh kedua belah pihak yang berkonflik, sehingga permasalahan di Papua dapat segera diselesaikan dan tidak merugikan warga sipil,” ucapnya.

Baca juga: Kekerasan KKB Tak Teratasi? Pengamat: Karena Krisis Kepercayaan antara Jakarta dan Papua

Seperti diketahui, dua prajurit TNI Angkatan Laut gugur dalam sebuah serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (26/3/2022).

Kedua korban adalah Letda Marinir Moh Iqbal dan Pratu Marinir Wilson Anderson Here.

Serangan tersebut merupakan insiden kedua dalam satu bulan terakhir.

Sebelumnya, awal Maret penyerangan KKB juga menewaskan delapan pekerja yang sedang memperbaiki tower BTS 3 Telkomsel di Distrik Ilaga, Puncak. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved