Info Merauke
Dipecat dari Beberapa Warung Makan, Fatimah Memilih Tidur di Jalanan, Masjid Hingga Kantor Polisi
Fatimah perempuan berusia 41 tahun itu memilih tidur di jalanan, Masjid Hingga Kantor Kepolisian Resort Merauke, Papua
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hidayatillah
TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Fatimah, perempuan berusia 41 tahun itu memilih tidur di jalanan, Masjid Hingga Kantor Kepolisian Resort Merauke, Papua.
Tiga bulan lamannya, jalanan di Kota Merauke menjadi tempat penginapan (tempat tidur) Fatimah. Perempuan tiga anak itu dari Kampung Angger Permegi, Distrik Jagebob.
“Sudah dua hari saya tidur di kursi panjang teras ruang SKCK Kantor Polres Merauke karena terasa lebih aman daripada tidur dijalanan,”kata Fatimah sembari menundukan kepala.
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 5: Apa yang Kamu Ketahui tentang Pahlawan Pattimura?
Sayang, Fatimah menanggung beban hidup cukup berat karena peliknya hidup.
Ternyata, Fatimah memilih tidur di jalanan lantaran diberhentikan dari beberapa warung makan. Tak hanya jalanan, jika ia melihat gubuk di tepi jalan, dia memilih masuk lalu membaringkan tubuhnya.
Baca juga: Oknum Satpol PP Maki Kasat Lantas Pelalawan, Berawal Lerai Perkelahian hingga Pelaku Positif Narkoba
Selain itu, tempat lainnya yang biasa disinggahi untuk tidur yakni Masjid Seringgu, pangkalan duduk Go-jek di depan POM TNI AD samping Kodim 1707/Merauke.
Selanjutnya, Jalan Raya Mandala, Jalan Bakti, hingga teras pangkas rambut di Jalan Brawijaya .
“Saat tinggal di masjid sangat nyaman tapi karena belum ada pagar, pengurus masjid khawatir ketika malam bahaya ada orang mabuk,"ujar Fatimah.
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok, Kamis 31 Maret 2022: Cancer Dipenuhi Cinta, Aquarius Jaga Reputasimu
"Saya pindah-pindah tempat sambil cari lowongan kerja tapi belum dapat,”katanya lagi.
Fatimah tak menyangka saat tidur malam di teras pangkas rambut Jalan Brawijaya, ada yang mengarahkan dan mengantarnya ke kantor polisi.
“Ada bapak-bapak antarin saya kesini suruh tinggal di kantor polisi karena khawatir sekarang banyak orang mabuk dijalan. Aman insya Alloh disini,”ujarnya.
Baca juga: Update Virus Corona di Papua dan Papua Barat hingga Rabu 30 Maret 2022: Total Kasus Capai 79.356
Fatimah tak ingin kembali ke kampung Jagebob karena telah bercerai dengan suaminya pada November 2021 silam.
Selain itu, ditambah lagi kedua orangtuanya sudah dipanggil sang pemilik hidup, membuat ia linglung.
Baca juga: Bertekad Menang saat Lawan Persipura, Pelatih Persita: Kami Junjung Tinggi Fairplay
Satu dari tiga anaknya sudah menikah dan ikut suaminya, satunya masih sekolah. Sementara satu lagi ikuti mantan suaminya.