Info Merauke
Dipecat dari Beberapa Warung Makan, Fatimah Memilih Tidur di Jalanan, Masjid Hingga Kantor Polisi
Fatimah perempuan berusia 41 tahun itu memilih tidur di jalanan, Masjid Hingga Kantor Kepolisian Resort Merauke, Papua
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Maickel Karundeng
"Anak saya ada yang kerja di Tanah Merah ikut suaminya dan anak kedua sekolah.Anak ketiga dibawa mantan suami,"katanya.
Baca juga: Pangdam XVII/Cenderawasih Minta Prajurit Minimalisir Pelanggaran, Bijak dan Cinta Rakyat
Dia hidup sebatang kara, sendirian, tak punya teman. Semenjak Covid-19 menyerang tanah air termasuk Merauke, Fatimah sulit mencari kerja di kampungnya.
Meski demikian, perempuan asal Temanggung memilih tetap mempertahankan hidup di kota dan berjuang mencari sesuap nasi, meski hanya digaji Rp30.000-50.000/hari.
Baca juga: Prajurit dan Persit Kodim 1710/Mimika Kunjungi 6 TNI AL Korban Penyerangan Nduga di Rumah Sakit
Perempuan paroh baya itu memilih kursi kursi panjang di teras ruang SKCK Kantor Polres Merauke itu tetap menjadi tempat peraduan hingga mendapat pekerjaan.
“Saya masih akan tidur disini sampai dapat kerjaan, karena mau ngekos belum cukup uangnya,"ujarnya.
Baca juga: Gangguan Jaringan Internet dan Komunikasi di Merauke, Herman : Masyarakat Diminta Bersabar
"Saya juga berterima kasiih kepada pak polisi sudah memberikan minum dan makan dua kali sehari Alhamdulillah,"katanya.
Ia menambahkan, sudah ada suami-istri yang menjaga Masjid Polres Merauke sementara berupaya mencari pekerjaan untuknya.(*)