Papua Terkini
Sosok Sri, Pahlawan Kemanusiaan yang Dibunuh OTK di Yalimo Papua, Berikut Kisahnya
Sri Lestari, perempuan asal Pati, Jawa Tengah, adalah seorang tenaga kesehatan yang beprofesi sebagai bidan di Puskesmas Elelim.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi ini, bagaimana teman-teman ini melakukan pengabdian di dearah terpencil.”
“Kami siap selalu membantu terhadap masyarakat yang membutuhkan, tetapi dengan kondisi seperti ini kami bersedih dan marah,” ujarnya.
Bantu persalinan hingga tolong pengungsi
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengungkapkan, sosok Sri yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan (nakes) sering membantu warga setempat.
"Korban yang merupakan nakes dan PNS Puskesmas Elim Yalimo sering membantu masyarakat, khususnya dalam persalinan Ibu-ibu,” ucapnya.
Candra menerangkan, Sri juga turun tangan sewaktu warga mengungsi di wilayah Yalimo.
“Terlebih lagi saat terjadi pengungsian di wilayah Yalimo.”
“Almarhum terjun langsung membantu para pengungsi," ungkapnya.
Dia menambahkan, sosok Sertu Eka, yang merupakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1702-07/Kurulu, juga dikenal sering menolong warga.
"Demikian pula suaminya Almarhum Sertu Eka Andrianyanto Hasugian yang merupakan Babinsa, selalu membantu masyarakat sekitarnya," jelasnya.
Baca juga: Sertu Eka Hasugian yang Dibunuh di Yalimo Sosok Penolong Rakyat, Jenderal Dudung Minta Pelaku Diburu
Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menyampaikan, pasutri tersebut sudah bertugas cukup lama di Elelim.
Mereka juga dilaporkan bergaul baik dengan warga setempat.
Izak menjelaskan, insiden terjadi saat Sertu Eka bersama keluarganya tinggal di kios yang menjadi tempat usaha mereka.
Saat ini, peristiwa pembunuhan anggota TNI dan istrinya tersebut sedang diselidiki oleh Kepolisian Resor (Polres) Yalimo.
"Memang benar anggota Polres Yalimo sedang menyelidiki meninggalnya pasutri yang ditembak dan dianiaya hingga meninggal, Kamis pagi (31/3). Belum dipastikan siapa pelaku penyerangan yang juga menyebabkan anak kedua korban terluka jarinya," papar Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri. (*)