Demo Pecah di Seluruh Negeri karena Krisis Ekonomi, Semua Menteri Sri Lanka Mengundurkan Diri
Demo yang pecah di seluruh negeri membuat semua menteri di Sri Lanka mengundurkan diri secara massal.
Anggota parlemen oposisi lainnya, Eran Wickramaratne, mengatakan: "Kami tidak bisa membiarkan pengambilalihan militer. Mereka harus tahu kami masih demokrasi."
Di Kandy, sebuah kota berpenduduk 125.000 orang di Provinsi Tengah, polisi menembakkan gas air mata ke ratusan mahasiswa yang memprotes di dekat Universitas Peradeniya.
Pemblokiran media sosial selama 15 jam telah dikritik oleh keponakan presiden sendiri, Namal Rajapaksa.
"Saya tidak akan pernah memaafkan pemblokiran media sosial. Ketersediaan VPN, seperti yang saya gunakan sekarang, membuat larangan seperti itu sepenuhnya tidak berguna," cuitnya di Twitter.
Baca juga: Fakta Mayat Tanpa Kepala di Kapal Penangkap Ikan Asal Sri Lanka, Awalnya Berisi 4 Orang
Protes Kamis (31/3/2022) di luar rumah Presiden Rajapaksa di Colombo dimulai dengan damai, tetapi para peserta mengatakan keadaan berubah menjadi kekerasan setelah polisi menembakkan gas air mata dan meriam air, memukuli para demonstran.
Para pengunjuk rasa membalas dengan melempari polisi dengan batu dan setidaknya dua lusin personel polisi dilaporkan terluka, dengan sejumlah kendaraan juga dibakar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Semua Menteri Sri Lanka Mengundurkan Diri Setelah Protes Pecah di Seluruh Negeri