ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Soal Pemekaran Papua Tengah, Bupati Nabire Ungkap Alasan Mengapa Mimika Tak Cocok Jadi Ibu Kota

Bupati Nabire Mesak Magai menyebut Kabupaten Mimika tak cocok dijadikan sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah apabila dimekarkan.

Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara
Bupati Nabire Mesak Magai mengatakan Provinsi Papua Tengah akan memiliki ibu kota di Nabire, dalam konferensi pers yang berlangsung di Suni Hotel and Convention Abepura, Selasa (15/2/2022). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Bupati Nabire Mesak Magai menyebut Kabupaten Mimika tak cocok dijadikan sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah apabila dimekarkan.

Pasalnya, menurut Mesak, Mimika merupakan pemekaran dari Kabupaten Fakfak di Papua Barat.

"Opini yang berkembang ada dua kota yang digadang-gadang akan menjadi ibu kota Provinsi Papua Tengah, yakni Nabire dan Mimika," kata Mesak kepada Tribun-Papua.com melalui sambungan telepon seluler, Selasa (5/4/2022).

Selain itu, jika dilihat dari sisi historis pemerintahan, Nabire telah memekarkan lebih banyak kabupaten dibandingkan Mimika.

Baca juga: Nabire Diusulkan Jadi Ibu Kota Papua Tengah

"Kemudian, tanpa Mimika ini kan sudah memenuhi syarat, karena Mimika ini pemekaran dari Kabupaten Fakfak Papua Barat, "ujar Mesak.

Namun, Mesak menyadari betul terkait satu keunggulan Mimika dibandingkan Nabire yakni memiliki bandara yang memadai.

"Akan tetapi, perlu menjadi perhatian pemerintah pusat juga, bahwasanya pembangunan infrastruktur dari Nabire dan kabupaten sekitarnya telah terbangun, termasuk jalan darat sampai ke Puncak," katanya.

Menurut dia, melihat kondisi yang ada, apabila menjadikan Mimika sebagai ibu kota Papua Tengah, maka pemerintah akan membangun kembali jalan dari Timika sampai ke wilayah Meepago, termasuk beberapa kabupaten di wilayah Nabire.

Baca juga: Nabire Harus Jadi Ibu Kota Provinsi Papua Tengah, Bupati Mesak Magai: No Kompromi

"Belum lagi kondisi Papua yang sedemikian kompleks, untuk itu situasi seperti ini pemerintah pusat juga harus memperhatikan perihal keadaan tersebut,"ujarnya.

Selain dari sisi aksesibilitas dan infrastruktur yang telah terbangun, menurut dia, Kabupaten Nabire juga sebagai salah satu kabupaten tertua di tanah Papua.

"Kabupaten Nabire memiliki kondisi keamanan yang lebih baik dibandingkan Timika,"katanya.

Menindaklanjuti bentuk keseriusannya, Mesak telah bersepakat sebelumnya dengan Bupati Paniai Meki Fritz Nawipa, dan Bupati Puncak Jaya Dr Y Wonda untuk menjadikan kota yang dikenal dengan jeruk manisnya itu sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah.

Baca juga: Pemekaran Papua Selatan, Papua Tengah dan Pegunungan Tengah Disahkan Tahun Ini

Bahkan, lahan seluas 100 hektar telah dipersiapkan di Kabupaten Nabire untuk dibangun Kantor Gubernur Provinsi Papua Tengah, dan telah mendapat persetujuan dari pemilik hak ulayat setempat.

Menyikapi isu miring di kalangan masyarakat, yang menudingnya "ada udang di balik batu" terkait sikap ngototnya ingin jadikan Nabire sebagai ibu kota, Mesak tak mau ambil pusing.

"Saya sudah sampaikan kepada masyarakat apabila Pemerintah Pusat memberikan pemekaran, maka kami terima, dan tegaskan sikap kami untuk Nabire sebagai ibu kota," ujarnya.

Mesak mengimbau kepada masyarakat Papua, khususnya yang berdomisili di Nabire, untuk dapat menahan diri sembari menunggu kebijakan Pemerintah Pusat. (Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved