KKB Papua
Ini Sosok KKB Ali Kogoya, Tewas Ditembak Polisi, Pimpinannya Lakukan Aksi Balas Dendam
Tak terima anggotanya tewas di tangan Polisi, KKB Pimpinan Numbuk Telenggen melakukan aksi balas dendam.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Ali Teu Kogoya, ditembak mati personel Satgas Operasi Damai Cartenz.
Ali ditembak di Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (3/4/2022), lantaran memberikan perlawanan saat hendak ditangkap.
Tak terima anggotanya tewas di tangan Polisi, KKB Pimpinan Numbuk Telenggen melakukan aksi balas dendam.
Mereka membakar 16 rumah warga dan melakukan kontak senjata dengan Polisi selama 2 jam.
Ali Teu Kogoya
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut Ali Kogoya merupakan anggota KKB Kuyawage.
Dalam hal ini, Ali Teu Kogoya merupakan anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen.
Sementara Numbuk Telenggen sendiri berada di bawah komando KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Saat ditangkap, Ali membawa sepucuk senjata api jenis FN 46 AK dengan nomor seri EA 1520077 yang berisi dua butir peluru di dalam magazen.
Baca juga: Minta Personelnya Tak Mudah Terpancing Ulah KKB, Kapolda Papua: Karena Pasti Ada Aksi Balasan
Petugas menyita barang bukti berupa senjata api jenis FN 46 dari tangan Ali, lalu diamankan di Polres Puncak.
Berdasarkan laporan yang diterima Fakhiri, senjata api yang dibawa Ali Kogoya berasal dari Undius Kogoya.
Ali Kogoya diketahui bergabung dengan Kelenak Telenggen di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Mengamati Pos
Ali Teu Kogoya diduga kuat sedang mengamati pos keamanan saat dikejar aparat keamanan.
"TKP itu tidak jauh dari pos keamanan dan Polsek, kalau garis lurus itu cuma 200 meter saja, kejadian satu bulan lalu yang masyarakat kena tembak itu, juga di daerah situ," ujar Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Senin (4/4/2022).
"Tentunya kalau dia sedang di situ ada yang sedang diamati."
Baca juga: KKB Nduga Tuding Aparat Serang Markasnya Pakai Mortir, 16 Rumah Dibakar di Puncak: Balas Dendam?
Menurut Faizal, keberhasilan aparat keamanan mendeteksi keberadaan ATK merupakan perintah Kapolda Papua kepada Polres di daerah rawan untuk memperkuat pengamanan di dalam kota.
"Satu minggu yang lalu, Kapolda sudah memerintahkan lima kapolres untuk menyusun sistem kota sehingga keberadaan masing-masing kelompok (KKB) bisa diantisipasi untuk menyerang masyarakat umum ataupun TNI-Polri," kata dia.
"Ini salah satu indikasi kalau sistem ini mulai berdampak."
KKB Numbuk Telenggen
Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Numbuk Telenggen tercatat sebagai buronan pasukan TNI-Polri.
Numbuk Telenggen masuk dalam Daftar Pencarian Orang/DPO Polres Puncak Nomor 3/V/2021/tanggal 1 Mei 2021 dalam perkara pembunuhan (penembakan) terhadap anggota Satbrimob atas nama Bharada (Anumerta) I Komang Wira Natha.
Pelaku memiliki banyak daftar kejahatan mulai dari penembakan sampai pembakaran.
Numbuk Telenggen merupakan otak dari penyerangan Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022).
Akibat penyerangan tersebut, dua prajurit TNI dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH gugur.
Numbuk Telenggen juga diketahui pernah melakukan aksi penembakan dan pembunuhan terhadap dua tenaga pendidik dan juga tukang ojek di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak.
Kejarian itu pada 14 April 2021. Usai kejadian tersebut, pada 15 Mei 2021, aparat gabungan sempat menggerebek homai yang diduga tempat persembunyian dari Numbuk Telenggen di wilayah Tanah Merah Bawah.
Namun, Numbuk Telenggen berhasil meloloskan diri. Pasca-penggerebekan tersebut, aparat kemanan menemukan sejumlah barang yaitu senjata angin, amunisi kaliber 5,56, polsel, anak panah, dan sejumlah dokumen TPNPB OPM.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri kala itu mengatakan KKB di wilayah Kabupaten Puncak dibawah kendali Lekagak Telenggen.
"Mereka semua itu satu kelompok di bawah kendali kelompok Lekagak," kata Irjen Pol Mathius di Kota Jayapura, Papua, Senin (12/4/2021).
Dikatakan, termasuk pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru Ilaga pada Minggu (11/4/2021) juga melibatkan Numbuk Telenggen.
Ada empat pelaku pembakaran helikopter yakni Lerymayu Telenggen, Prenggen Telenggen, Numbuk Telenggen dan Abu Bakar Kogoya. (*)