Papua Barat Terkini
Dandim Maybrat Evaluasi Prajuritnya Pasca-serangan Orang Mabuk di Posramil Mare
Letkol Hary menginstruksikan jajarannya agar terus bekerja sesuai binter kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
TRIBUN-PAPUA.COM, MAYBRAT - Tindakan tegas oleh prajurit TNI terhadap warga sipil yang manbuk minuman keras (miras) saat menyerang Posramil di Kampung Suswa, pada Minggu (17/4/2022), mendapat perhatian serius dari Dandim 1809/Maybrat, Letkol Inf Hary Ismail.
Letkol Hary menginstruksikan jajarannya agar terus bekerja sesuai binter kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
"Kita harus tetap membantu aparat setempat dan tokoh-tokoh yang ada di wilayah Mare," ujar Ismail, kepada TribunPapuaBarat.com, Senin (18/4/2022).
Baca juga: Orang Mabuk Ditembak saat Serang Pos TNI Maybrat, Praktisi Hukum Ini Lancarkan Kutukan
Dikatakan, kehadiran TNI di wilayah Mare harus bisa membawa misi kemanusiaan dengan pendekatan kemanusiaan.
"Kita juga tetap melaksanakan perintah Panglima TNI sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas pembinaan teritorial yang sudah berjalan," pesannya.
Untuk itu, bagi personil di Kodim dan jajarannya di Posramil Mare, agar tetap mengantisipasi upaya lain yang memanfaatkan situasi.
"Kita harus terus berkomunikasi, berkordinasi dan berkolaborasi dengan semua pihak termasuk masyarakat di wilayah Mare," ucap Ismail.
Sehingga, sama-sama mendukung terciptanya kondisi di wilayah Mare, Kabupaten Maybrat yang kondusif, aman dan damai.
Kata dia, di wilayah Kabupaten Maybrat, beberapa waktu belakangan ini telah terjadi aksi penyerangan terhadap prajurit TNI.
Baca juga: Mabuk, Seorang Pria Lari Bawa Parang ke Posramil Mare di Maybrat lalu Coba Serang Danramil
"Kita harus terus melalukan evaluasi dengan terus membentuk sistem pengamanan internal dihadapkan pada berbagai situasi dan kondisi," ungkapnya.
Sehingga, pembinaan teritorial tetap berjalan dengan maksimal dan personel TNI tetap aman.
Kronologi
Frangky Nauw (50) seorang warga Kampung Nafasi dihadiahi timah panas oleh anggota TNI di Posramil Mare, Kampung Suswa, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pukul 01.47 WIT, Minggu (17/4/2022).
Frangky diduga melakukan penyerangan dengan senjata tajam ke arah anggota TNI di Posramil Mare, dalam kondisi dipengaruhi minuman alkohol.
Saat dikonfirmasi, Kapendam XVIII/Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesireron mengatakan, Franky merupakan warga dari Kampung Nafasi, Distrik Mare.
"Pelaku berhasil dilumpuhkan karena hendak menyerang dan melukai Komandan Posramil Mare," ujar Pesireron, kepada TribunPapuaBarat.com, Minggu.
Ia menjelaskan, kejadian ini bermula ketika pelaku sedang dalam keadaan mabuk lari ke arah Posramil Mare.
Franky yang dalam kondisi mabuk tersebut juga sedang membawa sebilah senjata tajam (parang).
"Dia menuju Posramil beserta sejumlah orang yang juga sama-sama dalam kondisi mabuk," ungkapnya.
Saat pelaku mendekat ke Posramil, Danposramil Letda Inf Damanik beserta anggota sedang melaksanakan siaga.
"Anggota di dalam Pos telah berusaha memberikan peringatan dengan kata-kata agar tidak mendekat," ucapnya.
Namun, pelaku tetap bersikeras maju sambil membawa parang.
Sehingga, salah satu anggota TNI di dalam Posramil, memberikan tembakan peringatan pertama ke atas.
Kendati demikian, Franky tidak dihiraukan dan tetap maju menuju Posramil.
Baca juga: Dooor!, FN Tumbang Saat Serang Posramil Maybrat Papua Barat
Kemudian, anggota tersebut memberikan tembakan peringatan kedua ke tanah.
Namun tak juga dihiraukan, dan pelaku tetap maju dan naik ke tangga Posramil.
"Waktu masuk, Franky terlihat sambil mengayunkan parang ke Danposramil yang berada kurang lebih satu meter darinya," imbuhnya.
Selanjutnya, prajurit di dalam Posramil langsung melakukan tindakan untuk melumpuhkan pelaku dengan menembak ke arah kaki Franky.
Seketika, tembakan tersebut mengenai mata kaki kanan pelaku.
Akhirnya, Franky pun berhenti dan diamankan anggota Posramil.
Sementara, warga lain yang datang bersama Franky akhirnya melarikan diri. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Soal Posramil Mare Diserang, Dandim Maybrat Minta Prajurit Evaluasi,