Pilpres 2024
Kalahkan Jokowi dan Cak Imin, Eks Ketua Umum Partai Demokrat Punya Peluang Besar Nyapres di 2024
Wacana presiden tiga periode masih bisa masuk lewat amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Peneliti Senior Institute Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata mengungkapkan, wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode masih bergulir.
Hal ini membuka lebar peluang Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut serta pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Apalagi, dalam hasil survei INSIS, SBY mendapatkan angka tinggi di Jawa Barat untuk elektabilitas calon presiden.
Eks Ketua Umum Partai Demokrat itu memiliki elektabilitas sebesar 10,09 persen, mengalahkan Jokowi dengan elektabilitas 6,14 persen untuk dipilih kembali, dan Muhaimin Iskandar sebanyak 0,91 persen.
Baca juga: Presiden Jokowi Terima Teguran Keras soal Utang Negara
SBY hanya berada di bawah Prabowo Subianto yang dipilih masyarakat Jawa Barat sebesar 22,05 persen.
Sedangkan responden yang belum memutuskan untuk menjawab dan rahasia sebanyak 66,82 persen.
"Jika wacana itu (tiga periode) tidak disetop dan lolos ke MPR, maka secara otomatis tiket presidensi SBY yang sudah expired akan hidup lagi.”
“Soal apakah SBY mau menggunakan, itu soal lain," kata Dian dalam keterangannya, Minggu (17/4/2022), dikutip dari Tribunnewswiki.com.
Baca juga: Prabowo Geser Anies dan Ganjar Pranowo, Puncaki Bursa Capres 2024
Wacana presiden tiga periode masih bisa masuk lewat amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Menurut Dian, potensi itu masih terbuka lebar karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum tegas menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
"Hal ini dapat dilihat masih wira-wirinya isu tersebut. Karenanya, sepanjang tiada ketegasan dari Jokowi, maka isu akan tetap bergulir," jelasnya.
"Dalam simulasi, jika terjadi amendemen soal klausul tersebut (jabatan 3 periode), nama SBY disandingkan dengan peserta capres lainnya, maka angka SBY terbilang tinggi. Mengapa tinggi? Karena posisi SBY saat ini tidur. Alias tidak running campaign for president. Beda dengan nama capres lainnya yang memang ada real copras capres 2024," tutur Dian. (*)