Pemilu 2024
Mahfud MD Cemas Pilpres 2024 Berpotensi Ricuh hingga Korupsi, Jokowi dan Prabowo Pemersatu?
Selain potensi polarisasi ideologi, potensi korupsi juga besar menyangkut penyelenggaraan Pemilu bersamaan Pemilihan legislatif (Pileg).
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Kekhawatiran dirasakan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, soal Pilpres 2024.
Ia mencemaskan potensi kericuhan terjadi.
Selain potensi polarisasi ideologi, potensi korupsi juga besar menyangkut penyelenggaraan Pemilu bersamaan Pemilihan legislatif (Pileg).
Pokok kekhawatiran itu disampaikan Mahfud saat menjadi narasumber dalam acara Adu Perspektif, Rabu (20/4/2022).
Baca juga: Usai Telepon Zelensky, Presiden Jokowi Hubungi Putin: Bahas Perdamaian dan G20?
Menurut Mahfud, pengeroyokan Ade Armando pada demo 11 April adalah buntut polarisasi ideologi.
Mahfud khawatir peristiwa serupa terjadi pada tahun politik penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 2024 mendatang.
“Tahun 2024 saya agak risau (secara pribadi).”
“Itu siapa ya yang bisa menyelesaikan kasus ini?”
“Soalnya ini kan masalah ideologis, polarisasi yang tajam masalah.”
“Ini perlu orang kuat yang bisa menyatukan, bisa diterima dua-duanya (kelompok), punya wawasan dua-duanya, untuk bisa menyatukan,” sebut Mahfud.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jokpro 2024 Timothy Ivan Triyono menyebut dua sosok yang mampu menjawab kerisauan Mahfud MD.
Sosok tersebut adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Keduanya merupakan sosok yang kuat dan bisa diterima kedua kelompok.
Ia menambahkan kedua tokoh ini memiliki legitimasi yang sangat kuat berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia pada Desember 2021 lalu.
“Kalau siapa yang dimaksud Prof Mahfud saya tidak berani menebak, ya silakan ditanyakan kepada beliau. Kalau Jokpro melihat sosok yang kuat, orang yang kuat yang bisa menyatukan dan bisa diterima kedua kelompok yaitu Pak Jokowi dan Prabowo," ujar Timothy.