Pemekaran Papua
Mahfud MD Klaim 82 Persen Rakyat Papua Sepakat Pemekaran, Filep Wamafma: Mana Datanya?
Anggota DPR RI Filep Wamafma mempertanyakanhasil survei yang diklaim Menkopolhukam Mahfud MD bahwa 82 persen orang Papua menyetujui pemekaran wilayah.
TRIBUN-PAPUA.COM – Anggota DPR RI Filep Wamafma mempertanyakanhasil survey yang diklaim Menkopolhukam Mahfud MD bahwa 82 persen orang Papua menyetujui pemekaran wilayah.
Sebelumnya, Mahfud MD mengklaim hasil survei yang dilakukan lembaga kepresidenan menyimpulkan hamper sebagian besar rakyat Papua mendukung pemekaran tiga provinsi di Bumi Cenderawasih.
Filep pun menantang Mahfud MD untuk membuka hasil survei tersebut ke publik.
Baca juga: Yan Mandenas: MRP Keliru Tolak DOB, Bukan Tupoksinya!
"Pertama, kita berharap keterbukaan dari Menkopolhukam terkait hasil survey. Survei apa dan oleh lembaga apa," kata Filep dalam keterangannya, Sabtu (29/4/2022).
Filep Wamafma melanjutkan bahwa publikasi survei tersebut bisa menjadi jalan masuk untuk melihat kebenaran di lapangan.
Apalagi menurutnya, pro kontra pemekaran sudah terlihat jelas di masyarakat.
"Situasi di Papua akhir-akhir ini menuju friksi yang cukup parah. Saya khawatir, sesama anak Papua akhirnya bertengkar jika pandangan Menkopolhukam ini dilemparkan begitu saja tanpa ada verifikasi data," jelas Filep Wamafma.
Apalagi menurutnya, jika hasil survey tersebut terkesan dibuat-buat setelah penetapan RUU pemekaran wilayah.
Berkaitan dengan itu, Filep Wamafma juga berpandangan bahwa Pemerintah sedang “membangun” legitimasi terhadap upaya pemekaran di Tanah Papua.
Baca juga: Bertemu Yan Mandenas di Jayapura, BTM Minta Otsus Dilanjutkan Hingga Pemekaran Papua
Padahal menurutnya, upaya menyerap aspirasi secara down-top sangat diperlukan.
"Mencari legitimasi tentang pemekaran melalui survei itu tidak dilarang. Yang dipersoalkan ialah jika survei itu tidak menampilkan aspek keterbukaan. Atau, jika mau lebih real dan membuat masyarakat menerima, saya mengusulkan supaya langsung diadakan referendum, agar bisa dilihat perbandingan yang menolak dan yang menerima pemekaran," kata Filep Wamafma.
Baca juga: Presiden Jokowi Bertemu MRP, Ini Nasib Pemekaran di Papua
Senator Papua Barat ini mengungkapkan bahwa referendum mengenai pemekaran Papua sudah seharusnya dilakukan.
"Ada 2 alasan mengapa referendum harus dilakukan. Pertama, karena referendum yang jujur dapat menunjukkan aspirasi yang sebenarnya; kedua, referendum dapat menampilkan pelibatan masyarakat Papua terhadap apa yang terjadi di negerinya sendiri. Momentum ini yang dinantikan masyarakat Papua, agar perpecahan ini tidak terus-menerus terjadi," kata Filep Wamafma. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul - Mahfud MD Klaim Mayoritas Masyarakat Papua Sepakat Pemekaran, Filep Minta Datanya Dibuka ke Publik