ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Ngaku Jadi Korban Arisan Bodong hingga Total Kerugain Rp 2 M, Puluhan Warga 'Geruduk' Kantor Polisi

Puluhan orang yang mengaku menjadi korban arisan dan lelang fiktif online dengan total miliaran rupiah mendatangi Polresta Solo.

Kompas.com | Totok Wijayanto
Ilustrasi rupiah - Puluhan orang yang mengaku menjadi korban arisan dan lelang fiktif online dengan total miliaran rupiah mendatangi Polresta Solo. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Puluhan orang beramai-ramai mendatangi Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo, Selasa (10/5/2022).

Mereka mengaku menjadi korban arisan dan lelang fiktif online dengan total miliaran rupiah.

Puluhan orang itu membuat laporan dengan membawa bukti kerugian beserta bukti transfer serta janji manis terlapor.

Terlapor yang berstatus suami isteri merupakan warga Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, berinisial DU dan BR.

Total anggota arisan dan lelang fiktif ini berjumlah 40 orang, yang menyebar dari beberapa daerah, bahkan ada dari luar kawasan Soloraya.

Baca juga: Rugikan Ratusan Korban hingga Rp 20 M, Pelaku Arisan Bodong: Saya Pakai Beli Rumah, Mobil, Motor

Setiap orang mengaku memiliki kerugian mencapai jutaan hingga ratusan juta rupiah.   

Tampak banyak dari mereka datang membawa anak dan suami mereka.

Ada juga yang dalam keadaan hamil datang untuk meminta kejelasan atas kasus tersebut.

"Total kerugian saya, Rp 129.850.000 sekitar itu. Periode Februari hingga April, tahun ini saja," kata warga Boyolali, Retno Jumiyati (31) sambil menggendong anaknya yang baru berusia lima bulan, di Polresta Solo, 

"Kebetulan saya yang terakhir, lelang setiap harinya hampir Rp 8 juta, Rp 10 juta. Sebenarnya sudah pernah dapat, tapi tidak boleh menerima. Uangnya diputar lagi, dilelang lagi gitu," ujar Retno.

Baca juga: Oknum Polisi dan Istri Jadi Tersangka Arisan Bodong Rp 6 M, Habiskan Ratusan Juta untuk Pesta di Mal

Senada dengan Retno, Rubi (28) warga Boyolali mengaku, total kerugiannya mencapai Rp 50-an juta.

Ia tampak lemas dan meneteskan air matanya saat melakukan laporan kepihak kepolisian.

"Total kerugian saya Rp 50-an juta, saya ikut ini dari 2020. Awalnya ikut arisan saja, terus ditawari lelang ini baru Maret 2022. Sampai sekarang belum ada titik terang. Malah kabur," kata Rubi.

Sebelum mendatangi Polresta Solo, mereka mengaku telah beberapa kali melakukan mediasi dengan terlapor.

Namun, mereka merasa hanya diberikan janji manis saja. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved