ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemekaran Papua

Puluhan Massa Aksi Tolak DOB dan Otsus di Uncen Diminta Mundur

Pulahan massa itu telah diperingatkan mundur dari bawah gapura Uncen ke belakang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uncen.

Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Hendrik Rewapatara
Aparat kemanan saat memaksa massa untuk mundur dari jalan naik Buper Waena, Distrik Heram menggunakan semprotan air dari mobil Water Cannon. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Puluhan massa aksi demo menolak daerah otonomi baru (DOB) dan otonomi khusus (Otsus) di Papua khususnya di Kota Jayapura yang berkumpul di gapura Universitas Cenderawasih (Uncen) kini telah diarahkan untuk mundur.

Dari pantauan Tribun-Papua.com, pulahan massa itu telah diperingatkan mundur dari bawah gapura Uncen ke belakang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uncen.

Sambil berjalan mundur, sejumlah massa itu tetap berorasi dan berteriak tolak, tolak, dan tolak.

Baca juga: BREAKING NEWS Antisipasi Demo Tolak DOB dan Otsus di Papua, Puluhan Personel Disiaga di Abepura

Sementara aparat Kepolisian masih terus mengawal aspirasi yang dikeluarkan oleh massa pendemo.

Terpantau juga di wilayah Lingkaran Abepura, Distrik Abepura juga sejumlah aparat kemanan sedang berjaga guna mengantisipasi datangnya massa pendemo dari beberapa wilayah.

Sekadar diketahui, hari ini hari ini telah ditetapkan oleh Petisi Rakyat Papua (PRP) sebagai hari demo nasional menolak otonomi khusus (Otsus) dan pemekaran daerah otonomi baru (DOB) di Papua.

 

Suasana Personil Gabungan TNI-Poliri yang disiagakan untuk mengamankan aksi demo tolak DOB dan Otsus
Suasana Personil Gabungan TNI-Poliri yang disiagakan untuk mengamankan aksi demo tolak DOB dan Otsus (Tribun-Papua.com/Hendrik Rewapatara)

 

"Ada 122 organisasi yang tergabung dalam petisi rakyat Papua akan kembali menggelar aksi penolakan otonomi khusus jilid II dan penolakan daerah otonom baru (DOB)," kata Juru Bicara Petisi Rakyat Papua (PRP) Jefry Wenda, melalui rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Jumat (6/5/2022) siang.

Wenda menuding Pemerintah Pusat terlalu memaksakan kehendak untuk kepentingan ekonomi dan politik kekuasaan di Papua.

Baca juga: Antisipasi Demo DOB dan Otsus, Polresta Jayapura Kota Kerahkan 1.181 Personil Polri -TNI

"Pengesahan otonomi khusus oleh Pemerintah Pusat secara sepihak tanpa melibatkan rakyat Papua bertujuan untuk menghapus semua kewenangan pemerintah Provinsi dan MRP melalui undang-undang otonomi khusus (Otsus) tahun 2001," ujarnya.

Aksi massa secara nasional ini digelar sebagai peringatan keras terhadap Pemerintah Pusat soal penolakan pemekaran dari elemen rakyat Papua selama ini.

Hingga berita ini diturunkan, jurnalis Tribun-Papua.com, masih berada di lokasi. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved