Pemekaran Papua
BREAKING NEWS Antisipasi Demo Tolak DOB dan Otsus di Papua, Puluhan Personel Disiaga di Abepura
Mengantisipasi pergerakan massa aksi penolakan daerah otonomi baru (DOB) di Papua, puluhan personel Polri disiagakan di wilayah Lingkaran Abepura.
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Mengantisipasi pergerakan massa aksi penolakan daerah otonomi baru (DOB) dan otonomi khusus (Otsus) di Kota Jayapura, puluhan personel Polri disiagakan di wilayah Lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa (10/5/2022).
Dari pantauan Tribun-Papua.com, sejumlah personel berada tepat di depan toko Sumber Makmur, Lingkaran Abepura.
Sementara kendaraan polisi yang terpantau di lokasi yakni, 4 truk Brimob Polda Papua, 1 Barakuda, dan 2 Water Cannon juga sudah berada di lokasi.
Baca juga: Polres Jayapura Siagakan 660 Personil TNI- Polri Antisipasi Aksi Demo Tolak DOB dan Otsus di Sentani
Sementara massa aksi demo penolakan DOB belum terlihat. Hingga saat ini situasi di Lingkaran Abepura, Kota Jayapura masih terpantau aman.
Sementara untuk aktivitas lalu lintas kendaraan roda dua maupun 4 juga terpantau lancar.
Sekadar diketahui, hari ini hari ini telah ditetapkan oleh Petisi Rakyat Papua (PRP) sebagai hari demo nasional menolak Otsus dan pemekaran DOB di Papua.
"Ada 122 organisasi yang tergabung dalam petisi rakyat Papua akan kembali menggelar aksi penolakan otonomi khusus jilid II dan penolakan daerah otonom baru (DOB)," kata Juru Bicara Petisi Rakyat Papua (PRP) Jefry Wenda, melalui rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Jumat (6/5/2022) siang.
Baca juga: Besok Ribuan Orang Turun Jalan Tolak DOB dan Otsus, Ini Faktanya!
Wenda menuding Pemerintah Pusat terlalu memaksakan kehendak untuk kepentingan ekonomi dan politik kekuasaan di Papua.
"Pengesahan Otsus oleh Pemerintah Pusat secara sepihak tanpa melibatkan rakyat Papua bertujuan untuk menghapus semua kewenangan pemerintah Provinsi dan MRP melalui undang-undang Otsus tahun 2001," ujarnya.
Aksi massa secara nasional ini digelar sebagai peringatan keras terhadap Pemerintah Pusat soal penolakan pemekaran dari elemen rakyat Papua selama ini.
Hingga berita ini diturunkan, jurnalis Tribun-Papua.com, masih berada di lokasi. (*)