Pemekaran Papua
Seratusan Personel Gabungan Siaga di Depan Kantor DPR Papua, Satu Rantis Brimob Standby
Kapolsek Jayapura Utara, AKP Jahja Rumra mengatakan, sampai saat ini aparat gabungan masih berjaga-jaga di lokasi.
Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Laporan wartawan Tribun-Papua.com, Raymond Latumahina
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Sebanyak 172 personel gabungan TNI-Polri dan satu unit kendaraan taktis milik Brimob Polda Papua disiapkan di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Papua.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa penolakan Daerah Otonomi Baru (DOB) dan Otonomi Khusus yang digelar di Kota Jayapura, Papua, Selasa (10/5/2022).
Kapolsek Jayapura Utara, AKP Jahja Rumra mengatakan, sampai saat ini aparat gabungan masih berjaga-jaga di lokasi yang akan menjadi tujuan utama aksi unjuk rasa ini.
“Kami sementara fokus di wilayah Taman Imbi dan kantor DPRP Papua, mengantisipasi massa yang mungkin berceceran,” kata Kapolsek Jayapura Utara, AKP Jahja Rumra, kepada Tribun-Papua.com.
Baca juga: Hanya 10 Menit Demo Tolak DOB dan Otsus, Polisi Bubarkan Paksa Pendemo Dengan Semprotan AWC
Selain melakukan pengamanan, aparat gabungan juga telah melakukan penyisiran di beberapa lokasi yang berpotensi menjadi titik kumpul massa di wilayah Jayapura Utara.
Beberapa lokasi tersebut seperti di sekitaran wilayah Universitas Yayasan Pendidikan Islam Papua (Uniyap), Dok 5, dan wilayah Dok 9.
“Sementara kami sudah melakukan penyisiran titik-titik kumpul massa di wilayah Jayapura Utara, tidak ada tanda-tanda pergerakan massa di titik-titik tersebut,” ungkapnya.
Baca juga: UPDATE: Lalu Lintas di Abepura Papua Masih Lancar, Massa Tolak DOB Mulai Berkumpul
Sementara itu terkait arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat di sekitaran kantor DPRP Papua dan wilayah Jayapura Utara masih terpantau lancar dan normal.
Dirinya juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik terhadap aksi unjuk rasa yang digelar oleh gerakan Petisi Rakyat Papua (PRP).
“Bagi masyarakat tidak perlu panik, tetap beraktivitas dan bekerja normal seperti biasanya,” pungkasnya. (*)