Pemprov Papua
Melalui AHL 2022, Pemprov Papua Dukung Program Sanitasi dengan Cakupan 40,3 Persen
Advokasi dan Horizontal Learning 2022 resmi dibuka oleh Staf ahli bidang Pengembangan Masyarakat Adat dan Budaya Provinsi Papua Paskalis Netep
Penulis: Arni Hisage | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Stella Lauw
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Advokasi dan Horizontal Learning (AHL) 2022 resmi dibuka oleh Staf ahli bidang Pengembangan Masyarakat Adat dan Budaya Provinsi Papua, Paskalis Netep
Paskalis membuka kegiatan itu bersama sejumlah kepala daerah di Papua yang mendukung program sanitasi dengan cakupan 40,3 persen dna elimininasi praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Baca juga: Status MRP sebagai Lembaga Negara Diragukan Ahli Presiden, Alasannya Timbulkan Perdebatan Panas
Paskalis mengapresiasi Pemerintah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Memberamo Tengah, dan beberapa kabupaten yang hadir dalam pembukaan AHL, dalam mengeliminasi praktek BABS.
"Kita tahu bahwa buang air besar masih menjadi masalah serius di Papua, cakupan sanitasi di Provinsi Papua masih 40,3 persen dan akses air minum layak yang telah tercapai 62,73 persen," kata Paskalis disela-sela pembukaan.
Baca juga: Unmus Merauke Bersama 9 Universitas Teken Kerjsasama Konsorsium ICEFS 2022
Melalui program sanitasi eliminasi BABS, kata dia, mampu mewujudkan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang ditargetkan.
"Untuk mengikuti acara AHL 2022, mewujudkan lima pilar STBM stop BABS,"ujarnya.
Paskalis juga mengapresiasi Kota Jambi dan Kabupaten Tanggerang, sehingga bisa bekerja sama dengan Papua untuk penyelenggaraan Air Minum dan Sanitasi.
Baca juga: Ibu di Jambi Aniaya Bayinya yang Masih 13 Bulan Pakai Kapak, Aksinya Kepergok Mertua
"Saya memberikan apresiasi kepada kota Jambi dan kabupaten Tanggerang atas kerja samanya sehingga menjadi contoh bagi kami Papua,"ujarnya.
Lanjut dia, terutama Peran Besar Aliansi Kabupaten dan Kota Sanitasi dalam mendukung dan mendorong penyelenggaraan bagi Air Minum dan Sanitasi di daerahnya.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Papua mendukung upaya kementrian, kabupaten, dan kota untuk mendorong akses sanitasi, membantu masyarakat dalam praktik BABS.
Baca juga: Sekda Mimika : Perubahan Regulasi TPP Bukan Hanya untuk Nakes Tapi Juga Guru
"Dengan kemauan dan komitmen yang kuat tidak hanya menghilangkan buang air besar tetapi jugapraktek kebersihan tangan, penanganan air minum dan makanan, pengelolaan limba padat dan cair semua itu masuk dalam sanitasi total berbasis masyarakat atau STBM," katanya.
Bagi dia, AHL 2022 ini memberi bukti kepda masyarakat Papua agar berkomitmen dalam hal sanitasi terkhusus Sustainable Depelopment Goals (SDGs).
Baca juga: Wakil Ketua DPR Papua: Pemerintah Pusat Memaksakan Pemekaran Daerah Otonomi Baru
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Papua juga berterima kasih lantaran berkesempatan hadir dalam momentum akbar ini.
"Ini bukan akhir dari program, namun menjadi awal kemajuan dari program pelayanan air minum dan senitasi yang dikelola dengan aman dan pengurangan stunting,"tambah dia. (*)