Pemkab Jayapura
Kasus Stunting di Kabupaten Jayapura Capai 29 Persen, Khairul Lie: Tersebar di 11 Kampung
Stunting bukan saja dipengaruhi oleh gizi atau asupan makanan tetapi sanitasi di dalam rumah tangga, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan infeksi.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Kasus stunting di Kabupaten Jayapura mencapai 29 persen, dan tersebar di 11 kampung.
Kepala Dinas Kabupaten Jayapura, Khairul Lie mengatakan, secara nasional, stunting di Kabupaten Jayapura berada di angka 29 persen.
Dari hasil pengukuran dari 56 persen anak, berada di angka 17,2 persen.
Baca juga: Dokter Andrew: Pencegahan Stunting Bukan Hanya pada Sektor Kesehatan
"Kita ingin mengukur 100 persen anak, sehingga kita bisa pasti angka stunting kita," katanya kepada Tribun-Papua.com di Sentani, Senin (23/5/2022).
Adapun standarWorld Organization Health (WHO), stunting di bawah 20 persen termasuk tidak ada masalah.
Antara 20 hingga 30 persen masuk kategori sedang. Sementara di atas 30 persen disebut masalah berat.
Badan Pusat Statistik (BPS) dan riset kesehatan mencatat, angka stunting di Kabupaten Jayapura mencapai 29 persen.
"Penanganan secara lintas sektor kami terus lakukan upaya yaitu program air bersih, sanitasi, jamban, kemudian ketahanan pangan, dan jaminan kesehatan," kata Khairul.
Menurutnya, 11 kampung lokus stunting kini ditetapkan melalui SK Bupati Jayapura, sehingga stakeholder terkait dapat fokus pada kampung tersebut.
Baca juga: Kukuhkan Duta Cegah Stunting Tingkat Distrik dan Kelurahan, BTM: Ayo Rutin Periksa Anak ke Posyandu
"Jadi kami bisa melakukan evaluasi dengan intervensi penurunan stunting," katanya.
Khairul menjelaskan, masalah stunting bukan saja dipengaruhi oleh gizi atau asupan makanan tetapi sanitasi di dalam rumah tangga, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan infeksi berulang pada anak.
"Semua sektor akan kami libatkan untuk menangani stunning yaitu PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, sehingga persoalan ini bisa ditangani," pungkasnya. (*)