Nasional
Geser Jokowi? Ketua Umum Gerindra Malah Makin Akrab dengan RI1, Amankan Tiket Pilpres 2024?
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Robi Sugara, menilai Jokowi bakal berperan penting dalalam Pilpres 2024 mendatang.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Politik merupakan media yang memiliki kekuatan untuk mengubah kawan menjadi lawan, dan lawan menjadi kawan.
Hal ini yang terjadi dalam iklim politik di Indonesia menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres 2024).
Partai politik menyiapkan berbagai strategi jitu, termasuk berkoalisi, agar memenangi pesta demokrasi 5 tahunan tersebut.
Baca juga: Dulu Musuhan, Kini Sosok Ini Makin Lengket dengan Jokowi, Ada Maksud Terselubung di Pilpres 2024?
Sedangkan, para tokoh dengan bermodal eleklabilitas melakukan safari politik guna menggeser posisi Joko Widodo, menduduki kursi jabatan presiden RI untuk periode 2024 – 2029.
Berbeda dengan para tokoh lainnya, Prabowo Subianto justru makin lengket dengan Presiden Joko Widodo.
Pengaruh Jokowi terhadap Pilpres 2024
Barangkali Prabowo menyadari pengaruh besar Jokowi dalam penyelenggaraan Pilpres 2024.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Robi Sugara, sendiri menilai bahwa Jokowi dan Megawati Soekarnoputri bakal berperan penting dalam pertarungan pemilihan presiden 2024 mendatang.
"Keduanya adalah king maker," ungkap Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Baca juga: Geser Muhammad Lutfi, Jokowi Minta Menteri ‘Kesayangan’ Tuntaskan Masalah Minyak Goreng
Dia menilai pilihan rasional secara politik dari dua king maker ini adalah memadukan antara Prabowo Subianto dan Puan Maharani dalam pilpres 2014.
"Dua pasangan ini sangat berpeluang," ungkap Robi.
Bagi Jokowi, Prabowo dan Puan adalah orang dekat yang pernah menjadi anak buahnya.
Sebelum menjabat sebagai Ketua DPR, Puan pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada kepemimpinan pertama Presiden Jokowi.
"Boleh dikatakan Presiden Jokowi puas dengan kinerja Puan karena ia terus dipakai sampai akhir masa jabatan periode pertama. Puan tak dipilih lagi sebagai menteri semata karena terpilih sebagai Ketua DPR," kata Robi.
Baca juga: Mau Lengserkan Jokowi? Pengamat: Pengaruhnya Besar, Kalau Digandeng Punya Kans Menangi Pilpres 2024
Selain itu, Robi melihat jika sosok Prabowo-Puan nantinya memenangi pemilu, maka tak perlu diragukan program-program Jokowi akan tetap berjalan.
"Presiden Jokowi tak perlu khawatir proyek-proyek yang sudah ia bangun jadi terbengkalai setelah ia turun dari kekuasaan," kata Robi.
Kemesrahan Jokowi – Prabowo
Selain merupakan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto merupakan pembantu presiden di bidang pertahanan negara.
Tak heran jikalau keduanya kerap terlihat bekerja bersama secara kompak.
Baca juga: Jakarta Menyelesaikan Problematika Papua dengan Uang, Marthen Goo: Itu Keliru!
Bahkan, saking kompaknya, pernah keduanya mengenakan blankon dengan warna dan motif yang sama saat melakukan peresmian Bandara Trunojoyo di Madura, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022).
Tak hanya itu, di kesempatan lain, kemesraan Jokowi dan Prabowo tampak dari silaturahmi yang terjalin pada hari pertama Idul Fitri 1443 Hijriah di Istana Gedung Agung Yogyakarta, Senin (2/5/2022).
Pilpres 2014 dan 2019
Kemesrahan Jokowi dan Prabowo seakan mengubur semua rivalitas antar keduanya di masa lalu.
Jokowi – Prabowo adalah rival di dua edisi Pilpres, yakni Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Pada Pilpres 2014, Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla bersaing ketat dengan Prabowo yang didampingi Hatta Rajasa.
Baca juga: Geser Jokowi dari Kursi Presiden, Pengamat: Tak Cukup Hanya Berbekal Pimpin Daerah!
Jokowi – Kalla berhasil keluar sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014 – 2019.
Persaingan Jokowi dan Prabowo berlanjut dalam kontestasi Pilpres 2019.
Kala itu, Jokowi berpasangan dengan Ma’ruf Amin bertarung ketat dengan Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Jokowi kembali terpilih sebagai Presiden RI, didampingi wakilnya Ma’ruf Amin.
Gerindra Gabung Partai Koalisi Pemerintah
Pasca Jokowi – Ma’ruf terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo cs masih menjadi oposisi.
Namun, tak menunggu waktu lama bagi Prabowo membawa Gerindra bergabung dengan partai koalisi pemerintah di kabinet Presiden Jokowi.
Langkah yang diambil tersebut tentunya berangkat dari hubungan keduanya yang kian membaik, baik secara politik maupun personal.
Kompak sebagai Figur Pemimpin
Pengamat Politik, Emrus Sihombing turut menanggapi kompaknya figur Jokowi dan Prabowo.
Menurut dia kedua sosok tersebut mempunyai banyak kesamaan, mulai dari kemampuan memimpin hingga memiliki tokoh idola yang sama.
Pertama, Emrus menyoroti jika Jokowi dan Prabowo adalah pemimpin yang sangat menjunjung pluralitas.
Bahkan, menurutnya, keduanya pantas untuk disematkan sebagai tokoh pancasila dan bhineka tunggal ika.
“Coba lihat background mereka berdua, Pak Prabowo dari seorang militer, dia juga keluarganya pulralis. Sangat menunjukkan kebhinekaan tunggal ika,” ujar Emrus, Kamis (21/4/2022).
Sedangkan untuk Jokowi sendiri, pluralisme sangat terlihat pada kebijakan-kebijakan yang dibawanya.
Menurut Emrus, selama delapan tahun kepemimpinan Jokowi selalu mengedepankan prinsip-prinsip pluralis dan pancasilais.
Persamaan selanjutnya menurut Emrus adalah tokoh idola yang sama.
Baik Jokowi dan Prabowo sama-sama memiliki kekaguman terhadap sosok Soekarno.
Sehingga, dalam gaya kepemimpinannya, nilai-nilai ideologis dari presiden RI pertama itu sangat nampak pada keduanya.
Selanjutnya kesamaan yang ketiga, menurut Emrus, adalah keduanya memiliki kredibilitas sebagai seorang pemimpin.
Jokowi dan Prabowo menjadi figur yang sangat dikagumi oleh pengikutnya.
Emrus menilai Prabowo adalah figur pemimpin yang sangat dihormati baik ketika menjabat sebagai menteri pertahanan maupun sebagai ketua umum Partai Gerindra.
Sedangkan Jokowi, mampu menjadi sosok yang sangat diagung-agungkan oleh para relawannya.
“Artinya dua sosok ini memiliki pengaruh yang kuat kepada pengikutnya masing-masing. Dengan demikian kedua tokoh ini sangat kredibel di mata relawan atau pengikutnya,” kata Emrus. (*)