ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Jayapura

Yanto Eluay: Tokoh Adat di Jayapura Siap Sukseskan Kongres Masyarakat Adat Nusantara

Kongres ke-6 Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) akan digelar di wilayah adat Tabi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Oktober mendatang.

ISTIMEWA
Tokoh Adat Papua, yang juga merupakan ondofolo sentani, Yanto Eluay 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tokoh adat di Kabupaten Jayapura siap menyukseskan hajatan ke-6 Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) pada 24-29 Oktober 2022.

Dukungan ini disampaikan Ondofolo Kampung Sereh, Yanto Eluay kepada Tribun-Papua.com, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (02/6/2022). 

"Saya selaku tokoh adat sangat mendukung ajang ini," kata Yanto. 

Baca juga: Bupati Jayapura: Kongres Masyarakat Adat Nusantara Penting untuk Papua dan Indonesia

Yanto berharap agar seluruh masyarakat adat di Kabupaten Jayapura dapat menjadi tuan rumah yang baik bagi para tamu yang hadir dari berbagai daerah nusantara. 

"Kami harus tunjukan budaya kita dalam momen ini sehingga bisa menjadi nilai positif dan mendapatkan apresiasi oleh seluruh masyarakat adat lainnya di Indonesia," ujarnya. 

Sekedar diketahui, Kongres ke-6 Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) akan digelar di wilayah adat Tabi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.  

Tema KMAN kali ini adalah Selamatkan Manusia, Tanah, dan Sumber Daya Alam Papua.

Sementara itu, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan pelaksanaan KMAN di  Jayapura sangatlah penting untuk Papua dan Indonesia.  

"Kalau di sini (Papua) kita bisa ciptakan persaudaraan, dan kekeluargaan yang melibatkan masyarakat adat untuk menuangkan pikiran mereka kepada bangsa dan negara maka semua itu relevan," kata Mathius, Sabtu (28/5/2022). 

Baca juga: Pemkab Jayapura Jamin Kebersihan Lingkungan hingga Pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara 

Menurutnya, alasan Kongres KMAN ini begitu istimewa di Bumi Cenderawasih, tak lain karena Papua sedang berbicara tentang Otonomi Khusus (Otsus). 

"Sebab Otsus ada berdasarkan adat istiadat serta budaya. Jadi kalau KMAN berlangsung di sini, maka itu sangatlah relevan dengan kebijakan pemerintah tentang kekhususan Papua," jelasnya.  

Dia berujar, semangat masyarakat adat perlu terus digaungkan di Papua. 

Hal tersebut perlu dilakukan agar kesatuan dan persatuan di Indonesia terus terjaga dengan kedamaian.  

"Saya pikir tanah Papua kalau bicara mengenai toleransi bukanlah hal yang baru, tetapi ini sudah menjadi budaya. Karena itu, kita bersatu untuk membangun tanah Papua yang damai," ujarnya. (*) 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved