Pemilu 2024
Geser Jokowi, Prabowo Subianto Gaet Pengusaha Media Berkoalisi, Ini Sosoknya
Prabowo mengungkap sosok Presiden RI seorang WNI yang sehat jasmani dan rohani, serta berkomitmen dan setia kepada Indonesia.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Pemilu 2024 memang masih dua tahun lagi.
Namun, partai politik terlihat mulai mengambil langkah dini, menyusun strategi, agar dapat keluar sebagai jawara, baik pada Pilkada 2024 maupun Pilpres 2024.
Partai politik bermanuver dengan mengikat tali koalisi, seperti halnya koalisi antara Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Tidak ketinggalan, partai Gerindra dan partai NasDem juga mengambil sikap politik menyambut pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Baca juga: Buka Peluang Lengserkan Jokowi, Eks Pangkostrad Bertemu Ketua Umum Partai NasDem, Ini Strateginya
Partai NasDem diketahui tengah mengumpulkan nama-nama potensial untuk direkomendasikan sebagai calon presiden.
Sedangkan Partai Gerindra, melalui ketua umumnya Prabowo Subianto telah melakukan safari politik sejak Idulfitri.
Kini kedua partai besar itu dipertemukan ketika Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bertamu di Nasdem Tower, Gondanglia, Jakarta, Rabu (1/6/2022).
Prabowo mengaku diundang khusus oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Baca juga: Geser Ganjar Pranowo, Ternyata Jokowi Sebut ‘Ojo Kesusu’ terkait Capres Mengarah ke Eks Panglima TNI
"Tidak ada agenda khusus, saya diundang kawan saya, ya saya datang," kata Prabowo kepada wartawan di Nasdem Tower.
Meskipun Menteri Pertahanan itu mengaku hanya diundang untuk makan siang bersama, Pengamat Politik M Qodari mengatakan pertemuan itu menarik untuk dicermati.
"Ini manuver politik terbaru yang sangat menarik," kata Qodari ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Kans Geser Jokowi Terbuka Lebar, Sosok Ini Digaet Anies Jadi Cawapres, Bukan Politisi Partai
Menurut dia, pertemuan Prabowo dengan Paloh membuka ruang kemungkinan yang sangat lebar bagi peta politik akan datang.
Sebab selama ini Prabowo sebagai capres yang diusung Gerindra berpasangan dengan Puan Maharani sebagai cawapres.
Namun dengan pertemuan di Gondangdia itu membuka peluang Prabowo berpasangan dengan Cawapres yang diusung Partai NasDem.
"Kalau Gerindra koalisi dengan NasDem di Pilpres maka capres-nya sudah pasti Prabowo. Kebetulan kursi Gerindra (di parlemen) lebih besar dari NasDem," ujar Qodari sambil menambahkan jika dua partai ini berkoalisi maka bisa mengusung capres-cawapres di Pilpres 2024.
Baca juga: Buka Peluang Lengserkan Jokowi, Anies Baswedan Gaet Sosok Ini Jadi Cawapres, Dari Kalangan Militer
Lalu dengan demikian apakah Anies Baswedan yang selama ini kerap disebut-sebut akan diusung NasDem akan jadi cawapres Prabowo?
"Kalau wakilnya (cawapres) dari NasDem maka tidak mungkin Anies karena dia mau maju jadi Capres. Kalau Surya Paloh capres atau cawapres katanya tidak maju. Sehingga inilah kelebihan dari NasDem yang fleksibel," ujar Qodari.
Penjelasan Prabowo
Usai pertemuan dengan Surya Paloh kemarin, Prabowo Subianto mengungkapkan kriteria yang tepat untuk calon presiden 2024.
Selain seorang WNI yang sehat jasmani dan rohani, sosok tersebut haruslah yang komitmen dan setia kepada Indonesia.
"Sosok yang sungguh-sungguh komit dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 seutuhnya. Tidak sebagai mantra, tapi seutuhnya. Saya kira itu kriteria yang paling penting," kata Prabowo di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022).
"Kalau bisa yang berpengalaman," sambungnya.
Baca juga: Putranya Meninggal saat Bertugas di Papua, Ibu di Solo Mencari Keadilan: Ada Dugaan karena Kekerasan
Prabowo kemudian ditanya kembali soal peluangnya mencalonkan diri maju dalam Pilpres 2024.
"Ya nggak harus Prabowo, siapa saja," katanya.
Diketahui, Partai Gerindra menargetkan Prabowo Subianto menjadi Presiden Indonesia pada Pemilu 2024.
Target tersebut menjadi prioritas utama Partai Gerindra, bahkan di atas memenangkan pemilihan legislatif (pileg).
Tanggapan Surya Paloh
Di tempat yang sama, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh membenarkan sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana beberapa waktu lalu.
Namu, pengusaha media-media besar di Indonesia itu menepis isu yang menyebut pertemuan tersebut mengajukan nama Anies Baswedan - Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Ya ketemu dengan pak presiden benar. Tapi tidak spesifik membicarakan hal itu," kata Surya Paloh.
Menurut Surya Paloh, kini konsennya adalah bagaimanapun proses akselerasi pembangunan terus berlanjut.
Untuk mencapai hal tersebut, kata dia, maka diperlukan stabilitas nasional harus dipertahankan.
"Diperlukan satu situasi yang cukup harus bisa dipertahankan apa itu stabilitas nasional," ujarnya.
Lebih lanjut, Surya Paloh berniat mengajak seluruh elite bangsa untuk menjaga stabilitas nasional meski berbeda kepentingan.
"Jadi kalau ditanya apakah ada Ganjar, Anies, Prabowo, bisa saja enggak ada masalah," ungkapnya. (*)
Paket Prabowo - Anies
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem, Hermawi Taslim, menjelaskan terkait wacana Prabowo-Anies di Pilpres 2024.
Hermawi mengatakan masih banyak kemungkinan - kemungkinan terjadi menuju perhelatan politik lima tahunan itu.
"Ini belum final, belum bicara apa-apa, (masih sangat cair menunggu 2 tahun lagi)," terangnya dikutip Tribunnews.com dari tayangan Kompas TV.
Di sisi lain terkait Anies Baswedan, dikatakan Hermawi, bahwa Anies sudah masuk radar NasDem di Pilpres 2024, bersanding dengan belasan tokoh lainnya.
Hal ini juga dikarenakan survei Anies Baswedan tergolong tinggi.
Kemungkinan diajukannya duet Prabowo - Anies pun tak dijawab secara eksplisit oleh Hermawi.
"Jadi pertama yang masuk dalam radar NasDem itu muncul dari aspirasi kawan-kawan di daerah, itu banyak sekali ada belasan, tentu termasuk Pak Anies karena surveinya tinggi," kata Hermawi. (*)