Pemilu 2024
Ada Luhut dalam Hajatan KIB, Strategi Jokowi Pasang Sosok Ini Geser Prabowo di Pilpres 2024?
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari tiga partai politi baru saja menggelar acara bertajuk Silaturahmi Nasional. Pendukung Jokowi hadir.
TRIBUN-PAPUA.COM - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari tiga partai politik (parpol) baru saja menggelar acara bertajuk Silaturahmi Nasional di Plataran, Senayan, Jakarta, pada Sabtu (4/6/2022).
Koalisi tersebut menandatangani nota kesepahaman yang menunjukkan komitmen bersama untuk bekerja sama.
Berbagai tokoh politik dari ketiga parpol tersebut turut menghadiri perhelatan itu.
Tokoh politik misalnya politikus senior Golkar Aburizal Bakrie dan mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa yang diketahui menjabat sebagai Ketua Majelis Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN).
Namun, yang menarik perhatian publik adalah kehadiran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan serta Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi.
Baca juga: Pendukung Militan Jokowi Cenderung Pilih Sosok Ini pada Pilpres 2024, Prabowo Dijegal Lagi?
Dalam pengamatan Kompas.com, keduanya hadir sejak awal acara dimulai.
Luhut dan Budi pun turut bergandengan tangan dengan para tokoh KIB saat menyanyikan lagu "Bagimu Negeri" sebagai pembuka rangkaian acara.
Keduanya juga naik podium dan berfoto bersama para pengurus parpol KIB.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai kehadiran keduanya semakin memunculkan dugaan adanya keterlibatan Istana terkait pembentukan poros politik baru tersebut.
Restu Jokowi Adi mengatakan, kehadiran Budi memunculkan sinyal bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi restu pembentukan KIB.
Pasalnya, Budi bukan merupakan bagian dari ketiga parpol dalam koalisi itu, yakni Partai Golkar, PAN, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Terkait (kedatangan) Budi itu makin menguatkan tudingan ‘sinyal’ Istana dalam KIB, karena Budi hanya sebatas ketua relawan, bukan ketua umum partai politik,” tutur Adi kepada Kompas.com, Minggu (5/6/2022).
Ia menjelaskan, wajar jika kehadiran Budi dan Luhut memunculkan kesan adanya “pesan Istana” dalam pembentukan KIB.
Meskipun demikian, anggapan itu sulit dibuktikan secara langsung.
“Tapi fakta itu sulit dibantah, kadang. Karena apa pun judulnya, LBP dan Budi orangnya Jokowi,” sebutnya.