Pemilu 2024
WADUH Megawati Teriak, Jokowi Bakal Dilengserkan Bila Kukuh Dukung Sosok Ini di Pilpres 2024?
Megawati Soekarnoputri menunjukkan warning bagi siapa saja kadernya yang membelot dari instruksi PDI Perjuangan. Bagaimana nasib Jokowi dan sosok ini?
TRIBUN-PAPUA.COM - PDI Perjuangan disebut menunjukkan warning bagi siapa saja kadernya yang membelot dari intruksi sang pendiri partai, Megawati Soekarnoputri.
Peringatan ini tampak menjelang Pemilu 2024.
Peringatan tersebut juga ditujukan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Peneliti Indikator Politik Bawono Kumoro menilai, Jokowi bakal lebih hati-hati untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada 2024.
Sinyal itu dirasakan setelah pertemuan antara Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, di Istana Negara pada Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Anies Baswedan Resmikan Monumen Sakai Sambayan di Lampung, Setingan Jelang Pilpres 2024?
“Jokowi masih mencermati dinamika di internal PDI Perjuangan. Jokowi tidak akan bersikap gegabah menunjukan dukungan terhadap Ganjar Pranowo secara terang benderang mendahului keputusan ketua umum,” papar Bawono pada Kompas.com, Jumat (10/6/2022).
Dalam pandangannya, Jokowi secara tersirat menunjukan keinginan untuk mendorong Ganjar sebagai kandidat capres.
Hal itu, lanjut Bawono, nampak dari pernyataan mantan Wali Kota Solo itu saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V relawan Pro Jokowi (Projo) di Magelang, Jawa Tengah pada 21 Mei 2022.
Bawono mengatakan, Jokowi tengah berupaya mempromosikan Ganjar pada Megawati.
“Jokowi masih berusaha untuk menjajaki komunikasi politik, pendekatan terhadap Ketua Umum PDI Perjuangan untuk mempertimbangkan Ganjar sebagai capres yang akan diusung,” tuturnya.
Namun, sambung Bawono, Jokowi tidak bakal kehilangan akal jika upaya itu menemui jalan buntu.
“Telah disiapkan jalan keluar oleh Jokowi dengan cara mempersiapkan perahu untuk Ganjar Pranowo maju dalam kontestasi (Pilpres 2024),” pungkasnya.
Diberitakan, Jokowi dan Megawati menampik kabar kerenggangan hubungan keduanya ketika ditemui wartawan pasca acara peresmian Masjid At Taufik, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.
Baca juga: Dianggap Berbahaya di Pilpres 2024, Sosok Ini Bakal Dilengserkan Sebelum Tahta Jokowi Berakhir?
Jokowi mengeklaim hubungannya dengan Megawati ibarat anak dan ibu.
“Saya sangat, sangat, menghormati beliau. Dan hubungan anak dengan ibu ini hubungan batin,” ungkap dia.
Senada, Megawati mengklaim hubungan keduanya begitu erat layaknya keluarga.
“Ini ada Pak Jokowi, ada Ibu (Iriana Joko Widodo), bahwa dari dulu, kami ya dari dulu kekeluargaan,” ucap Mega.

Ganjar Dilema?
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dihadapkan pada posisi terhimpit menjelang Pemilu 2024.
Pasalnya, ada Puan Maharani yang merupakan putri mahkota Megawati Soekarnoputri dalam gerbong partai.
Cucu proklamator Soekarno itu kini menduduki Ketua DPR RI, dan kemungkinan diproyeksikan bakal maju pada Pilpres 2024.
Otomatis, membuat Ganjar Pranowo tergeser dalam internal partai meski elektabitasnya tinggi dan dicintai rakyat.
Sebaliknya, posisi Ganjar diprediksi bakal jadi penghalang bagi Puan Maharani untuk maju jadi Capres 2024, melanjutkan tongkat estafet Joko Widodo (Jokowi).
Dilema ini akan terjadi. Megawati menjadi penentu arah.
Sayangnya, Megawati belakangan ini tampak berjarak dengan Ganjar.
Baca juga: Bukan Elite Partai, Elektabilitas Pemuda Ini Malah Lampaui Jokowi: Lengserkan Prabowo dan Anies?
Sementara, politisi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan tiba-tiba saja menyoroti upaya Ganjar Pranowo yang dinilai ambisius untuk maju pada Pilpres 2024.
Trimedia mempertanyakan kinerja rekannya sesama kader PDI-P itu selama menjabat gubernur.
Lantas bagaimana nasib Ganjar Pranowo ke depan?
Terbaru, muncul gerakan pendukung Ganjar Pranowo yang menyebut diri Ganjarist.
Ketua Umum Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist Eko Kuntadhi mempertanyakan balik pernyataan politisi PDI-P Trimedya Panjaitan yang menuding Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ambisius menjadi calon presiden (capres) 2024.
Pasalnya, Eko menilai sejauh ini Ganjar justru patuh terhadap Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pencapresan.
"Sampai saat ini Mas Ganjar kayaknya belum pernah statemen apa-apa soal Pilpres deh. Bahkan kalau ditanya orang tentang Pilpres, Mas Ganjar selalu bilang urusan itu menjadi wilayahnya Bu Mega selalu ketua umum PDI-P. Jadi, gimana mau dibilang ambisius," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2022).
Eko menuturkan, tudingan ambisius yang dilontarkan Trimedya bisa saja karena melihat elektabilitas Ganjar yang tinggi di sejumlah survei nasional.
Baca juga: Terbaca, Eks Panglima TNI Ini Disebut Disiapkan Jokowi di Pilpres 2024: Bukan Ganjar atau Prabowo?
Menurutnya, elektabilitas Ganjar bahkan paling tinggi di antara kader PDI-P lainnya. Namun, ia tak sepakat jika hal tersebut dijadikan alasan Trimedya menuding Ganjar ambisius.
Sebab, elektabilitas dinilai sebagai tanda dukungan dari rakyat.
Jokowi, kenapa jadi Ganjar yang disalahin?," ucapnya.
Karena itu, Eko berpandangan semestinya Trimedya menuding rakyat lah yang ambisius menginginkan Ganjar menjadi capres. Hal ini karena elektabilitas dinilai merupakan suara rakyat.
"Karena elekbatibiltas itu suara rakyat. Bukan kemauan Mas Ganjar," tegasnya.
Di sisi lain, jika kritik disampaikan kepada Ganjar lantaran kerap bermain media sosial (medsos) daripada kinerja, Eko berpendapat lain.
Menurut dia, justru Ganjar menggunakan pemikiran yang update atau kekinian sebagai seorang politisi. Ia mengatakan, saat ini terdapat dua karakter politisi yaitu politisi zaman old dan zaman now.
Ganjar, kata Eko, menerapkan karakter politisi zaman now yang pandai memanfaatkan medsos.
"Politisi jaman now tahu, ada media komunikasi yang murah, praktis dan efisien: medsos. Di mana sebagian besar orang Indonesia terbiasa mengaksesnya. Artinya kalau tidak mampu beradaptasi dengan zaman, jangan juga salahkan orang yang mampu ikuti arus zamannya," pungkas Eko.
Sebelumnya diberitakan, anggota DPR daro Fraksi PDI-P Trimedya Panjaitan tiba-tiba saja menyoroti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dinilai memiliki langkah ambisius untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Trimedia mempertanyakan kinerja rekannya sesama kader PDI-P itu selama menjabat gubernur.
"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Terancam Digeser Partai, Ini Gerbong Baru Ganjar Pranowo Rebut Tahta Jokowi di Pilpres 2024
Anggota DPR dari Fraksi PDI-P itu kemudian membandingkan kinerja Ganjar dengan Ketua DPR Puan Maharani. Adapun Puan juga merupakan politisi PDI-P yang menjabat Ketua DPP.
Menurut dia, kerja-kerja Puan justru terlihat jelas mulai dari di DPR hingga sempat menjabat Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Dinilai Bakal Lebih Hati-hati Dukung Ganjar Pranowo Jadi Capres",