Pemprov Papua
Yan Yap Ormuseray: Hutan Papua Jadi Perhatian Seluruh Dunia
Menurut Yan Yap Ormuseray, secara aklamasi hutan Papua diakui relatif lebih baik dari hutan di seluruh dunia.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Yan Yap Ormuseray sebut salah satu indikator hutan Papua jadi perhatian yaitu pertemuan tahunan GCF Task Force (Governors’ Climate and Forest Task Force) atau Satuan Tugas Gubernur untuk Hutan dan Perubahan Iklim.
Berlangsung pada 15 hingga 19 Maret 2022 di Kota Manaus, Negara Bagian Amazonas, diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Ridwan Rumasukun.
"Gubernur menyadari bahwa hutan Papua sebagai salah satu paru-paru dunia sehingga pemprov menetapkan kawasan hutan harus tetap dipertahankan lebih dari 80 persen," katanya di Kampung Harapan, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (14/6/2022).
Baca juga: Provinsi Papua Resmi Jadi Tuan Rumah GCF Task Force Annual Meeting ke-14
Hal tersebut disampaikan pada diskusi terbatas tentang pentingnya pelestarian hutan Papua dan aksi penanaman pohon pada 16 hingga 17 Juni 2022 diinisiasi oleh Dewan Adat Wilayah Tabi.
Menurutnya, secara aklamasi hutan Papua diakui relatif lebih baik dari hutan di seluruh dunia.
Indikasinya kurang lebih 39 negara bagian menunjuk Papua sebagai tuan rumah dari pertemuan tersebut.
Jayapura, katanya, pada Juli 2023 menjadi tuan rumah dari pertemuan tersebut. Dinilai bahwa upaya pemerintah Provinsi Papua bersama dengan masyarakat adat pertahankan hutan selama ini, jauh lebih baik dibandingkan negara lain.
"Mereka belajar banyak dari kita karena hubungan antara pemerintah, ondoafi, kepala suku di Papua dalam kaitannya dengan upaya pelestarian hutan, menjaga kearifan lokal terkait pelestarian hutan dan lingkungan berjalan dengan baik," katanya.
Baca juga: Gelar Pelatihan STBM, Pemprov Papua: Tujuan Utamanya untuk Warga Sehat
Yan mengatakan dengan adanya hukum adat pemimpin di wilayah adat tersebut memiliki kedaulatan untuk melindungi manusia, hutan, dan tanah.
"Itu keunggulan kita karena hukum adat masih hidup sehingga menjadi salah satu alat untuk menjaga hutan," ujarnya.
Lanjut dia, pada hari ini ada hari ini GCF Task Force sedang melaksanakan regional meeting di salah satu hotel di Jayapura dalam rangka persiapan Papua sebagai tuan rumah.
"Nah kemarin itu rombongan rombongan tersebut yang terdiri dari 7 provinsi mengunjungi Kampung Yoboi," ujarnya.
Kampung tersebut menjadi salah satu kampung percontohan oleh DKLH dalam melaksanakan visi dan misi Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Baca juga: Jogjapura FC Ikut Meramaikan Nataka Papua Futsal Turnamen 2022
"Kita melakukan kegiatan pengembangan jasa lingkungan, ekowisata, mengalihkan perhatian masyarakat untuk tidak menebang pohon tetapi mengembangkan potensi alam sebagai keunggulan lokal untuk dikunjungi wisatawan," katanya.
Ia menambahkan pertemuan tersebut merupakan persembahan terakhir gubernur mengakhiri masa jabatan kedua dengan menghadirkan kurang lebih 39 negara.
"Merupakan prestasi beliau melalui instansi teknis Dinas Kehutanan dan lingkungan hidup ke Provinsi Papua untuk meyakinkan dunia," ujarnya. (*)