ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

Muhammad Lutfi Dilengserkan, Jokowi Lantik Zulkifli Hasan jadi Menteri Perdagangan: Ini Penyebabnya

Muhammad Lutfi dilengserkan dari kursui Menteri Perdagangan karena dianggap gagal menangani kelangkaan hingga melambungnya harga minyak goreng.

Tribun-Papua.com/Kompas.com
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6/2022) siang, menjelang pelantikan menteri dan wakil menteri baru Kabinet Indonesia Maju hasil reshuffle. (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D) 

TRIBUN-PAPUA.COM - Muhammad Lutfi akhirnya menelan pil pahit.

Ia dilengserkan dari kursui Menteri Perdagangan karena dianggap gagal menangani kelangkaan hingga melambungnya harga minyak goreng.

Kebijakannya soal penanganan harga minyak goreng justru tak berbuah manis.

Justru anak buahnya terlilit korupsi soal penggembosan regulasi ekspor minyak goreng, penyebab kelangkaan itu terjadi.

Baca juga: Jumlah Harta Eks Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang Jadi Menteri ATR/BPN, Naik Rp 13 M dalam 4 Tahun

Kebijakan dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk melancarkan penimbunan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) lalu melantik Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan jadi Menteri Perdagangan, menggantikan Muhammad Lutfi.

Pelantikan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (15/6/2022) siang.

Profil Zukifli Hasan

Zulkifli Hasan selama ini dikenal sebagai politikus ulung.

Dia lahir di Lampung pada 17 Mei 1962.

Dia menghabiskan masa kecil hingga pendidikan tingkat sekolah menengah pertama di Lampung.

Lalu, Zulhas pindah ke Jakarta dan lulus dari SMA Negeri 53 Jakarta pada 1982.

Zulkifli kemudian menempuh pendidikan sarjana S1 di Universitas Krisnadwipayana pada 1986.

Baca juga: Ini Profil Wakil Mendagri Jhon Wempi Wetipo!

Dia kemudian melanjutkan pendidikan S2 di di Sekolah Tinggi Manajemen PPM, dan lulus tahun 2003.

Setelah lulus kuliah, Zulkifli sempat memutuskan berkarier menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Namun, dia memilih meninggalkan posisi PNS dan berwirausaha.

Dia mulai membangun perusahaan dan tumbuh semakin besar.

Zulkifli tercatat pernah menjadi Presiden direktur PT Batin Eka Perkasa (1988-2004) yang berkecimpung dalam bisnis peralatan rumah tangga.

Dia kemudian pernah menjabat sebagai presiden direktur di sejumlah perusahaan lain, yakni PT Panamas Mitra Inti Lestari (1997) dan PT Sarana Bina Insani (1999).

Selain itu, Zulkifli pernah menjabat sebagai komisaris utama di PT Hudaya Safari Utama (2000) dan PT Batin Eka Perkasa (2004).

Zulkifli lantas mulai melirik untuk terjun ke dunia politik.

Dia memutuskan bergabung dengan PAN karena latar belakangan kedekatan dengan Muhammadiyah.

Dalam Pemilu Legislatif 2004, Zulkifli terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Lampung.

Karier politiknya terus naik karena ditunjuk sebagai Ketua Fraksi PAN di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Setelah lolos menjadi anggota Dewan, Zulkifli kemudian terpilih menjadi Sekretaris Jenderal PAN periode 2005-2010.

Selama berkiprah menjadi anggota DPR, Zulkifli pernah menjadi Ketua Panitia Angket BBM DPR pada 2008 sampai 2009.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jokowi Lantik Putra Terbaik Papua Jadi Wakil Mendagri

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemudian mengangkat Zulkifli sebagai Menteri Kehutanan pada 2009.

Dalam Pemilu Legislatif 2014, Zulkifli kembali terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Lampung I.

Setelah itu, Zulkifli terpilih sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2014-2019.

Saat itu dia menang dalam voting dengan meraih 347 suara.

Posisi Zulkifli di PAN semakin melesat setelah terpilih menjadi Ketua Umum melalui kongres pada Maret 2015 menggantikan Hatta Rajasa.

Dalam Kongres V PAN pada Februari 2020, Zulkifli kembali terpilih sebagai ketua umum periode 2020-2025.

Sampai saat ini Zulkifli juga menjabat sebagai wakil ketua MPR RI. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Reshuffle" Kabinet, Hadi Tjahjanto Resmi Jadi Menteri ATR, Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved