Manajemen RSUD Abepura Bakal Bangun Apartemen Karyawan dan Rumah Dinas

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Stella Lauw

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura bakal menyiapkan lahan seluas 2 hektare untuk membangun apartemen karyawan dan rumah dinas

Direktur RSUD Abepura, Daisy Urbinas menjelaskan pada 2023 mendatang pihaknya bakal menyiapkan lahan baru seluas 2 hektare di Kilo 9 Koya, Kota Jayapura untuk membangun apartemen karyawan dan rumah dinas.

Baca juga: VIRAL Pemukulan Dokter di RSUD Jayapura, Begini Sikap Tegas Manajemen

"Saat ini dilakukan pembenahan dan penataan ruang kelas dan VIP dengan konsep ruang rawat modern menggunakan desain interior,"kata Daisy kepada awak media di Jayapura, Selasa (5/7/2022).

Selain itu, kata dia, pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan standar secara nasional yang diatur oleh Kementerian Kesehatan lewat akreditasi.

"Harapannya kita mencapai pelayanan yang memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang diatur oleh kementrian kesehatan lewat akreditasi. Kalau standar itu kita capai berarti ada ukuran standar,"ujarnya.

Ia optimis RSUD Abepura selalu memberikan pelayanan yang baik dan masyarakat merasa puas.

Baca juga: Dirut RSUD Jayapura Minta Polisi Periksa Pelaku Pemukulan Dokter

"Walaupun tingkat kepuasan itu relatif tetapi rumah sakit sendiri punya standar kepuasan. Kalau kita mencapai sebuah standar kepuasan lalu ada pribadi yang tidak puas, kita tidak salah," ujarnya.

Lanjut dia, pada 2022 dengan keterbatasan anggaran daerah namun pelayanan RSUD Abepura masih berjalan baik dan lancar.

Menurutnya, Kementerian Kesehatan telah menetapkan RSUD Abepura yang merupakan RS Rujukan Provinsi sebagai pusat jantung dan stroke.

Selain RSUD Jayapura, menurut dia, di Papua yang akan dilaksanakan secara bertahap di tahun anggaran 2023 - 2025.

Baca juga: Ini Pesan Pelaksana Tugas Sekda Papua Untuk Direktur RSUD Jayapura

Selanjutnya, RSUD Abepura juga melayani praktek pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan lainnya.

RSUD Abepura juga menjadi tempat penelitian HIV/AIDS dengan kerjasama Ina Respond dan menerapkan sistem remunerasi pembayaran jasa.(*)