Info Merauke
Sertu Muhammad Alkausar Terancam Hukuman Berat, Ini 3 Fakta Baru Penikaman Dokter Beni Arjihans
Tiga fakta baru atas penikaman yang menewaskan Kepala Rumah Sakit TK IV LB Moerdani Merauke, Mayor Ckm dr Beni Arjihans, bikin geger. Wajib baca!
TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Pelaku penikaman yang menewaskan Kepala Rumah Sakit TK IV LB Moerdani Merauke, Mayor Ckm dr Beni Arjihans, Sertu Muhammad Alkausar terancam hukuman penjara seumur hidup.
Sertu Muhammad Alkausar akan mendapat hukuman berat. Ia akan dipecat dari satuan Bintara Rumkit TK IV Merauke.
Hal ini ditegaskan Komandan Korem (Danrem) 174/ATW, Brigjen TNI Reza Pahlevi kepada sejumlah wartawan termasuk Tribun-Papua.com, pada Selasa (5/7/2022).
"(Ancamannya) pasti kita pecat dan seberat-beratnya. Apapun itu alasannya itu sudah pasti kita pecat," tegasnya.
Baca juga: Ini Motif Sertu Muhammad Alkausar Nekat Tikam Karumkit LB Moerdani Merauke dr Beni Arjihans
Sertu Muhammad Alkausar kini menjalani proses hukum di Detasemen Polisi Militer (Denpom) XVII/3 Merauke.
Diketahui, Sertu Muhammad Alkausar baru menyelaikan pendidikan di Akademi Keperawatan (Akper).
Pelaku bertugas di ruang UGD Rumah Sakit TK IV LB Moerdani Merauke.
Motif Penikaman
Adapun motif Sertu Muhammad Alkausar nekat menikam Mayor Ckm dr Beni Arjihans hingga tewas, lantaran kecewa takdiizinkan mengambil cuti.
Karena itu, korban mengambil kebijakan cuti dilakukan bergantian.
Danrem Reza Pahlevi menyebut, alasan korban tak mengizinkan cuti, mengingat jumlah tenaga medis di Rumkit TK IV LB Moerdani Merauke sangat terbatas.
"Intinya (motif, red) kekecewaan yang dilakukan karena dia (pelaku, red) mau mengambil cuti."
"Kekecewaan itu belum diizinkan, bukan tidak diizinkan. Karena cuti itu kapan saja bisa diambil," ungkap Brigjen Reza usai memimpin upacara pemberangkatan jenazah di Bandara Mopah Merauke, Rabu (6/7/2022).
Insiden penikaman terjadi pada Selasa (5/7/2022) pukul 09.45 WIT di UGD Rumah Sakit LB Moerdani Merauke.
Sementara, pelaku penusukan baru berdinas kurang lebih satu tahun di Merauke.
Baca juga: Mayor dr Beni Arjihans Ditikam Anak Buahnya, Rumah Sakit LB Moerdani Merauke Papua Gempar
Selain itu, Sertu Muhammad Alkausar baru aktif berdinas dua minggu terakhir ini setelah istirahat pasca-musibah kecelakaan pada 16 Mei 2022.
"Mau mengajukan cuti belum diizinkan karena baru istirahat cukup lama. Alasan pelaku kekecewaan. Belum diijinkan karena baru selesai operasi kegiatan istirahat," jelasnya.
Terencana
Sementara itu, Brigjen TNI Reza Pahlevi mengatakan, Sertu Muhammad Alkausar melakukan aksi nekatnya seperti terencana.
"Kalau melihat dari motifnya sudah mengarah seperti terencana karena pisau yang digunakan seperti pisau yang sudah disiapkan, sangat tajam," ungkapnya usai pelepasan jenazah.
Merujuk hasil autopsi, sambungnya, pisau yang digunakan pelaku langsung menancap dengan kedalaman 23 cm pada bagian punggung korban.
"Panjangnya kurang lebih dari hasil autopsi kita dapatkan, pisau tersebut bukan semacam pisau biasa karena tidak ada bengkok sama sekali," kata Danrem.
"Pisaunya lurus, berarti kan sudah cukup tajam. Kemudian, nancap kurang lebih 23 cm semacam pisau belati yang cukup panjang," ungkapnya.
Lima Saksi Kunci Diperiksa
Terbaru, sebanyak lima orang saksi tengah dimintai keterangannya oleh penyidik Denpom Merauke atas insiden penikaman yang menewaskan Mayor Ckm dr Beni Arjihans.
Lima saksi itu adalah anggota Rumkit TK IV LB Moerdani Merauke di Kampung Kamangi, Distrik Tanah Miring.
"Saksi masih bertahap. Baru ada lima saksi yang adalah anggota sendiri karena memang tempat kejadian di UGD TK IV Rumkit LB Moerdani Merauke selesai melaksanakan apel pagi," ungkap Brigjen Reza.
Baca juga: Lima Saksi Insiden Penusukan Karumkit LB Moerdani Merauke Diperiksa
Total ada 12 orang anggota TNI AD berada di lokasi kejadian saat insiden penikaman Mayor Ckm dr Beni Arjihans.
Brigjen Reza menegaskan, semua saksi akan dimintai keteranganuntuk mengungkap kronologi lengkap peristiwa yang menggemparkan ujung timur Indonesia.
Diketahui, Mayor Ckm dr Beni Arjihans menghembuskan nafas terakhir saat dilarikan ke Rumkital Merauke.
Sementara, jenazah tengah dikirim ke kampung halamannya di Cimahi, Jawa Baratn untuk dimakamkan. (*)