Pemekaran Papua
Beredar Selebaran Aksi Tolak DOB di Timika Papua, Ketua DPRD: Kami Tidak Berikan Ruang bagi PRP
Masyarakat diminta untuk tidak ikut dalam aksi tolak DOB oleh PRP, sebab mengganggu keamanan dan ketertiban umum.
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Selebaran seruan aksi tolak UU Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua beredar di Timika, Kabupaten Mimika.
Dalam selebaran, Petisi Rakyat Papua (PRP) mengajak seluruh masyarakat Papua untuk turun ke jalan pada Kamis (14/7/2022), menggelar aksi tolak DOB dan menuntut pencabutan UU Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
Bahkan, PRP juga menyerukan pemerintah pusat menggelar referendum bagi Papua.
Baca juga: Petisi Rakyat Papua Galang Massa Besar-besaran 14 Juli, Jefry Wenda: Tolak DOB dan Lumpuhkan Kota
Merespon hal ini, Ketua DPRD Kabupaten Mimika, Anton Bukaleng menegaskan pihaknya tidak mengizinkan massa PRP mendatangi kantor DPRD Mimika.
DPRD Mimika juga tidak memberikan ruang bagi massa menyampaikan aspirasi.
Diketahui, imbauan aksi dalam selebaran dijadwalkan mulai pukul 08.00 WIT.
Adapun titik kumpul wilayah Mimika antaralain Bundaran Timika Indah, Basecamp SP 2, dan kantor DPRD Mimika.
Aksi massa dikoordinir oleh tiga orang dari PRP; Pinus Magai, Maikel Takimail, dan Honan Kobogau.
Sedangkan penanggungjawab aksi adalah Juru Bicara PRP Jefry Wenda.
"Jadi kalau aksi dengan tuntutan tidak jelas maka saya tolak. Mereka harus pastikan kebenaran. Kalau mereka dengar isu saja baru demo maka saya tolak," ungkap Anton Bukaleng kepada Tribun-Papua.com, Rabu (13/7/2022).
Ia mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan Kapolres Mimika terkait isu aksi massa tersebut, karena dinilai tidak sesuai aturan.
"Kalau mau melakukan aksi harus memahami konteks dan jangan isu digunakan hingga menciptakan Mimika tidak kondusif," ujarnya.
Baca juga: Demo Tolak DOB Papua Besok Disebut Berbau Referendum, Kapolresta Jayapura: Tidak Diizinkan
Karena itu, Anton mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi isu tersebut.
Warga juga diminta untuk tidak ikut dalam aksi tolak DOB oleh PRP, sebab mengganggu keamanan dan ketertiban umum.
"Jadi warga jangan ikut-ikut kalau tidak tau kebenaran dalam aksi tersebut tetapi mari kita ciptakan situsi Timika yang aman," imbaunya. (*)