Nasional
Negara Genting jelang G20, Jenderal Andika Perkasa Diperintahkan Amankan 3 Pejabat Penting Ini
Luhut meminta Jenderal Andika benar-benar memperhatikan serta mengakomodir kebutuhan yang sifatnya protokoler bagi delegasi dari tiga negara adidaya.
TRIBUN-PAPUA.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mendapat tugas besar untuk mengamankan jalannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang akan digelar di Bali, akhir tahun ini.
Indonesia sebagai tuan rumah atau Presidensi G20 kali ini.
Tak tanggung-tanggung, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memberi tugas berat bagi Jenderal Andika Perkasa terkait aspek khusus bagi delegasi dari tiga negara adidaya peserta G20.
Antaralain Amerika Serikat, China, dan Rusia.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Diteriaki DPR, Christina Aryani: Usut Penikaman Karumkit LB Moerdani Merauke
Luhut meminta Jenderal Andika Perkasa benar-benar memperhatikan serta mengakomodir kebutuhan yang sifatnya protokoler.
Karena itu, pada Jumat (26/11/2021), Panglima TNI tiba di Bali.
Jenderal Andika Perkasa lalu mempersiapkan segala pengamanan terkait pelaksanaan KTT G20.
"Sesuai dengan perintah yang saya terima dari Menko Maritim dan Investasi, tugas kami menjadi penanggung jawab sektor keamanan untuk G20," katanya..
Jenderal Andika juga mendapatkan panduan dari Angkasa Pura terkait banyak hal menyangkut operasional di Bandara Ngurah Rai.
"Ya kami intinya akan menyiapkan para personel, kemudian mem-briefing persis seperti apa yang diinginkan oleh penyelenggara maupun pemerintah."
"Sehingga kita benar-benar bisa menjadi tuan rumahlah. Kan ini teamwork jadi tuan rumah yang memang membuat para tamu peserta yang hadir ke G20 ini merasa terlayani, tapi juga aman " jelas Andika Perkasa.
Panglima TNI menyebut, Bali sudah sangat matang dalam menjadi tuan rumah iven internasional tersebut.
Ia memastikan aspek keamanan bagi tiga dilegasi khusus itu sudah matang.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memerintahkan langsung Jenderal Andika Perkasa untuk melakukan simulasi jalur pengamanan.
Misalnya, teknis iring-iringan delegasi peserta KTT G20.