ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Demokrat Desak Bupati Mamberamo Tengah Berhenti Kabur dan Hadiri Panggilan KPK: Hadapi Proses Hukum

Partai Demokrat meminta Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak yang merupakan kadernya untuk tak menghindari proses hukum.

Istimewa
Bupati Mamberambo Tengah yang juga kader Partai Demokrat, Ricky Ham Pagawak - Partai Demokrat meminta Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak yang merupakan kadernya untuk tak menghindari proses hukum atas kasus suap yang menjeratnya. 

Sebelumnya, KPK telah mengancam Ricky Ham Pagawak yang tak bersikap kooperatif dengan penetapan DPO.

Pasalnya, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Mamberamo Tengah itu berulang kali mangkir dari panggilan tim penyidik KPK.

Ricky sudah dua kali dipanggil KPK, yakni pada Senin (27/6/2022) dan Kamis (14/7/2022).

Pada Jumat (15/7/2022), tim penyidik berupaya menjemput paksa Ricky ke kediamannya di Papua.

Baca juga: Bupati Mamberamo Tengah Jadi Buronan, IM57+ Sebut Ada Kebocoran Informasi di Internal KPK

Namun, tim penyidik KPK tak berhasil menemukan keberadaannya.

Usut punya usut, ternyata Ricky melarikan diri ke Papua Nugini melalui Vanimo.

Berhasilnya Ricky kabur ke negara tetangga diduga berkat bantuan tiga anggota polisi, Aipda AI dan Bripka JW yang berasal dari Brimob dan Bripka EW dari Polres Mamberamo Tengah.

Ketiganya merupakan pengawal Ricky dalam kapasitasnya sebagai Bupati Mamberamo Tengah.

Tiga personel Polri itu pun telah ditahan di Mapolda Papua terkait kasus kaburnya Ricky Ham Pagawak.

KPK diketahui tengah menyidik kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait berbagai pengerjaan proyek di Pemkab Mamberano Tengah, Provinsi Papua.

Baca juga: Hendak Diperiksa KPK, Petinggi Kabupaten Mamberamo Tengah Diduga Kabur ke PNG

Sehubungan dengan itu, maka KPK pun telah menetapkan tersangka.

Namun, pengumuman tersangka akan dilakukan saat pihaknya menangkap atau menahan para tersangka tersebut.

Diduga Kabur ke PNG Lewat Jalur Tak Resmi

Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak (RHP) diduga kabur melalui jalur tidak resmi ke Papua Nugini (PNG).

Pasalnya, pintu perbatasan Wutung-Papua Nugini belum dibuka sejak ditutup saat pandemi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved