KKB Papua
Tiarap di Bak Truk, Sudarmin Berhasil Selamat dari Serangan KKB: Saya Dengar Suara Rentetan Tembakan
Seorang korban selamat dalam penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, memberikan kesaksiannya.
TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang korban selamat dalam penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, memberikan kesaksiannya.
Korban yang bernama Sudarmin (36) itu mengaku selamat dari tembakan KKB karena tiarap di bak truk.
Namun, warga asal Sulawesi Selatan itu mengaku terkena sabetan benda tajam milik KKB di lengan kirinya.
Baca juga: Danrem 172/PWY Ungkap Situasi Masyarakat di Kenyam Nduga Pascaaksi Penyerangan KKB

"Saya bisa selamat karena posisi saya di belakang truk," katanya kepada Tribun-Papua.com di RSUD Mikia pada Minggu (17/7/2022).
"Sata tiarap di bak truk. Di dalam situ saya mendengar rentetan suara tembakan senjata api," imbuhnya.
Setelah memastikan seluruh pelaku telah pergi, Sudarmin melarikan diri hingga bertemu warga.
Oleh warga, ia kemudian dibawa ke Puskesmas Kenyam untuk mendapatkan perawatan medis sebelum akhirnya dievakuasi ke Timika.
Baca juga: 11 Warga Sipil Dibunuh KKB, Amnesty Minta Pemerintah Hentikan Siklus Kekerasan di Papua
Pj Bupati Nduga Minta Maaf: Nyawa Manusia Tak Bisa Digantikan
Penjabat (Pj) Bupati Nduga, Namia Gwijangge mengecam aksi keji Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan penyerangan terhadap belasan warga sipil pada Sabtu (16/7/2022).
Namia Gwijangge menyesalkan aksi KKB di wilayahnya. Ia berharap peristiwa itu tak terulang di masa depan.
"Saya tidak pernah berbikir bahwa kejadian ini akan terjadi pada warga saya. Ini di luar dugaan kami, dan kami tidak pernah mengharapkan ini terjadi lagi," ucap Namia Gwijangge saat ditemui Tribun-Papua.com Minggu (17/7/2022) di RSUD Mimika.
"Keluarga kami mencari makan dan hidup serta membantu untuk membangun Nduga menjadi lebih baik tetapi malah terjadi hal ini. Saya sangat sesali kejadian ini terjadi."
Namia Gwijangge pun menyampaikan ucapan bela sungkawa untuk para keluarga korban.
Ia juga memohon maaf kepada keluarga korban atas tragedi yang terjadi di wilayahnya.
"Saya serta pemerintah Kabupaten Nduga turut berdukacita dan berterimakasih atas pengorbanannya yang telah membantu membangun Nduga. Saya dan pemerintah memohon maaf, karena bagaimanapun nyawa manusia tidak bisa di gantikan dengan apapun," ungkapnya.
Baca juga: Tangis Istri Bupati Nduga Pecah saat Antarkan Korban KKB Papua ke Pemakaman di Sulawesi Tengah