Pemilu 2024
Tangan Kanan Megawati Soekarnoputri Tampar Keras Partai Nasdem, Willy Aditya: Kami Jujur!
Secara tak langsung, orang kepercayaan atau tangan kanan Megawati Soekarnoputri tampar keras Partai Nasdem yang sudah mengusung figur capres.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – PDI Perjuangan (PDIP) memang terlihat matang menyusun strategi dalam menyambut Pilpres 2024.
Seperti halnya dikonfirmasi Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, bahwa PDIP tak tergesa-gesa mengusung figur capres 2024.
Lantas, secara tak langsung, orang kepercayaan atau tangan kanan Megawati Soekarnoputri tampar keras Partai Nasdem yang sudah mengusung figur capres, namun merupakan kader partai politik (parpol) lain.
"Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik.”
“Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik,” kata Hasto dalam keterangannya, Senin (18/7/2022).
Baca juga: Geser Ganjar dan Ahok, Tangan Kanan Anak Presiden Soekarno Bakal Jabat Menpan RB
Hasto tak menjelaskan partai yang dia maksud.
Namun, spekulasi publik tertuju pada Partai Nasdem.
Pasalnya, sejak pertengahan Juni lalu, partai besutan Surya Paloh itu telah mengumumkan tiga nama calon presiden pada bursa Pilpres mereka.
Satu figur capres di antaranya Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang notabene merupakan kader PDIP.
Baca juga: Lengserkan Megawati Soekarnoputri, Ini Sosok Penerus Tahta Ketua Umum PDIP
Dua nama lainnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Adapun, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menduga, sindiran ini dilayangkan Hasto merespons bursa calon presiden (capres) Partai Nasdem yang turut memasukkan nama Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDIP, Ganjar Pranowo.
"Kita bisa menduga ke arah situ.”
“Bahwa ini adalah bagian dari respons seorang Sekjen PDIP terhadap fenomena yang hari ini ada," kata Firman dilansir dari Kompas.com, Selasa (19/7/2022).
Menurut Firman, gelagat keretakan hubungan PDIP dan Nasdem sudah terlihat beberapa waktu belakangan.
Terlebih ketika Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengumumkan nama Ganjar sebagai satu dari tiga calon presiden yang bakal diusung.