Pemilu 2024
Mantap Lengserkan Gubernur DKI Jakarta, Doktor Unhan Tanya Prestasi, Kader PDIP Teriak Sumur Resapan
Anies kena sindiran pedas dari seorang doktor Universitas Pertahanan (Unhan) Hasto Kristiyanto.
"Itu yang harus kita lakukan jadi kalau ada orang berbicara di A si B tanya aja prestasinya. Pak Anies sebutkan tujuh prestasinya apa misalnya gitu pasti bingung jawabnya saudara-saudara sekalian," tuturnya.
Para anggota TMP yang hadir kemudian menyebut prestasi Anies Baswedan berupa sumur resapan.
"Oh sumur resapan prestasi yang pertama hehe. Itu kan (menanyakan prestasi,red) fair itu kan, fair seperti itu," sambung Hasto.
Baca juga: Geser Jokowi, Anak Presiden SBY Gaet Gubernur DKI Jakarta, Jawab Ketidakpuasan Kerja Pemerintah
Untuk itu, Hasto mengharapakan agar seluruh kader termasuk TMP mampu menghadirkan politik yang mencerdaskan kehidupan bangsa.
"PDIP sungguh-sungguh menaruh perhatian kepada anak-anak muda ini, betul-betul dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya dan kita tidak boleh sombong," jelasnya.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menilai, kritik Hasto Kristiyanto terkait prestasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah hal yang wajar.
Menurutnya, masing-masing personal memiliki pandangan dan perspektif terkait penilaian terhadap kinerja seseorang.
"Itu Pak Hasto monggo-monggo saja. NasDem kan mengusulkan mereka karena aspirasi kader-kader NasDem, ya Pak Ganjar, Pak Anies toh," kata Willy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Baca juga: Alumni Unhan Asal Papua, Habelino Sawaki Minta Panglima TNI Tempatkan Perwira yang Peka Soal Papua
Willy menjelaskan, dari variabel kuanititatif dan kualitatif, nama Anies dan Ganjar memang yang dominan.
"Itu yang kemudian preferensi publik. Tentu kalau pak Hasto punya kacamata yang berbeda itu monggo mawon. Itu perspektif. Kalau perspektif tidak bisa kita judge ya itu masing-masing kita punya perspektif, ya sah-sah saja," ujarnya.
Saat disinggung kritikan Hasto kepada Anies akan pengaruhi koalisi, Willy memastikan NasDem terbuka dengan siapapun, termasuk dengan PDIP.
"Kalau orang enggak mau sama kita itu berbeda tapi NasDem sebagai partai terbuka dengan siapa saja," ucapnya.
"Ini hip hip hura hura happy-happy saja kita dan semua kita bangun silahturahim. Satu lawan terasa banyak seribu kawan masih kurang," tandasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/29062022-Bendera_PDIP.jpg)