Irjen Ferdy Sambo Bunuh Ajudan
Ferdy Sambo Muda Sudah Naik Mobil Sendiri saat SMA di Makassar, Begini Kesaksian Sahabatnya
Motif pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat belum diungkap Mabes Polri ke publik. Begini kisah muda Ferdy Sambo di Makassar.
TRIBUN-PAPUA.COM - Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat oleh Irjen Ferdy Sambo menyita perhatian publik.
Emosional masyarakat seantero Tanah Air dipantik eks Kadiv Propam Polri tersebut.
Hingga kini, Irjen Ferdy Sambo jadi perbincangan hangat di berbagai platform media perihal kasusnya yang belum terungkap secara utuh, hingga proses persidangan.
Motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Birgadir J, belum diungkap Mabes Polri secara jelas ke publik.
Baca juga: Komnas HAM Beber Motif Irjen Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Pengacara Korban: Bohong Itu Semua
Tahukan Tribuners, sosok jenderal polisi bintang dua Ferdy Sambo terlahir dari keluarga yang berkecukupan.
Bayangkan, saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di Makassar, Sambo tampil beda dengan pelajar lainnya.
Ke sekolah saja ia mengendarai mobil, saat beberapa teman sebayanya masih mengendarai motor bahkan ada yang masih menumpangi angkutan umum.
Cerita Sambo muda itu, dibeberkan sahabatnya Agussalim Narwis yang merupakan teman se-Alumni Irjen Ferdy Sambo di SMA Negeri 1 Makassar, tahun 1991.
"Saat kita masih pakai motor ke sekolah, dia (Ferdy Sambo) sudah naik mobil itu," kata Agussalim ditemui di salah satu warkop Jl AP Pettarani 3 Makassar, Jumat pekan lalu.
Sepengetahuan Agussalim, Ferdy Sambo saat SMA tinggal di komplek Perkebunan di Jl Masjid Baiturahman.
"Setahuku, dia tinggal di komplek perumahan perkebunan dekat belakang Aspol Panaikang," ujarnya.
Meski tergolong anak orang berkecukupan, Ferdy Sambo kata Agus, bukanlah teman yang sulit diajak bergaul.
Kata Agus, Ferdy Sambo adalah sosok sahabat yang peduli akan teman-temannya.
"Baik orangnya bergaul, itu mobilnya biasa kita pakai dulu kalau ada kegiatan," ucapnya.
Agussalim Narwis juga mengenal Ferdy Sambo sosok yang cerdas dan disiplin.
"Ferdy itu selama di SMA itu memang orangnya disiplin. Saya tidak tahu dari mana sikap kedisiplinan itu, apakah dari keluarganya atau karena cita-citanya jadi polisi," kata Agus.
Dari kedisiplinan itu, kata Agus, Ferdy pun terpilih menjadi ketua kelas mulai kelas satu hingga kelas tiga.
"Yang pertama itu, dia terpilih ketua kelas waktu kelas satu karena dikenal tegas dan suaranya lantang," ujar Agus yang merupakan Alumni Smansa 91.
"Naik kelas dua di (jurusan) Biologi dia (Ferdy) juga terpilih jadi ketua kelas, kelas tiga juga begitu," sambungnya.
Selain itu, Ferdy kata Agus, juga siswa yang tidak pernah nakal.
"Kita ini dulu sering bolos apa segala mancamnya, dia itu jarang begitu-begitu, bahkan tidak pernah bolos," kenang Agus.
Dari sisi kecerdasan, Ferdy lanjut Agus juga lebih menonjol dibanding siswa lainnya.
"Cerdas memang, saya masih ada itu kertas rapornya pernah saya lihat, rata-rata nilai tujuh ke atas," beber Agus.
Baca juga: Kapolri Murka, Minta Irjen Ferdy Sambo Dihukum Mati: Fahmi Alamsyah Disebut Terlibat Pembunuhan
Agus yang mendengar kabar perkara hukum Ferdy Sambo terjerat kasus pembunuhan, pun mengaku kaget dan tidak menyangka.
Ia menduga, ada pemicu yang membuat Ferdy Sambo begitu murka hingga nekat melakukan pembunuhan seperti apa yang disangkakan polisi.
"Saya kira kejadian ini adalah melampaui batas kesabaran kita sebagai lelaki Makassar," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Dari Keluarga Berkecukupan, Ferdy Sambo Sudah Naik Mobil Sendiri saat SMA di Makassar,