Irjen Ferdy Sambo Bunuh Ajudan
Komnas HAM Beber Motif Irjen Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Pengacara Korban: Bohong Itu Semua
Pembunuhan Brigadir J dirancang di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di Jl Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sadis. Hukum mati komplotan pelaku!
TRIBUN-PAPUA.COM - Irjen Ferdy Sambo menjadi dalang atau otak pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J secara sadis.
Ia dibantu anak buahnya, yakni Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Brigadir Ricky Rizal atau Brigadir RR, dan Kuat Maruf atau KM.
Juga istrinya, Putri Candrawathi.
Pembunuhan Brigadir J dirancang di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di Jl Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
kemudian eksekusi dilaksanakan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di kompleks Polri, Duren Tiga.
Baca juga: Kapolri Murka, Minta Irjen Ferdy Sambo Dihukum Mati: Fahmi Alamsyah Disebut Terlibat Pembunuhan
Jarak kedua rumah itu sekitar 500 meter.
Hingga kini, motif Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat masih menjadi teka-teki.
Sepulang dari Magelang, Jawa Tengah, Irjen Ferdy Sambo memerintahkan ajudannya untuk memanggil Brigadir J.
Dia ingin menghukum ajudannya itu.
"Dia ( Irjen Ferdy Sambo ) memanggil Yosua dan beberapa ADC ( ajudan) yang tadi itu untuk kemudian melakukan katakanlah hukuman. Dalam bahasa dia ya, kepada Yosua," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik dalam wawancara yang ditayangkan di channel YouTube Narasi dan dikutip, Ahad atau Minggu (21/8/2022).
Komnas HAM tak menjelaskan kesalahan Brigadir J sehingga dihukum dengan cara sadis.
Namun, Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, dalam jumpa pers di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/8/2022), menyebut Irjen Ferdy Sambo mengaku marah dan emosi kepada Brigadir J.
Amarah Irjen Ferdy Sambo bergejolak setelah mendapat laporan dari istrinya, Putri Candrawathi, yang mengaku telah dilecehkan oleh Brigadir J.
Irjen Ferdy Sambo, kepada penyidik, mengatakan Putri Candrawathi mengaku mengalami tindakan yang melukai martabat keluarga dari Brigadir J di Magelang.
Brigjen Andi Rian Djajadi tidak menjelaskan apa tindakan yang melukai martabat itu.
"Saya ingin menyampaikan satu hal bahwa di dalam keterangannya tersangka FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya, PC," kata Brigjen Andi Rian Djajadi.
"Telah mengalami tindakan yang melukai harkat martabat keluarga yang terjadi di Magelang yang dilakukan oleh almarhum Yoshua," katanya lebih lanjut.
Mengenai dugaan pelecehan di Magelang, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto angkat bicara.
Menurut dia, semestinya Putri Candrawathi atau Irjen Ferdy Sambo melaporkan dugaan pelecehan itu saat berada di Magelang.
"Harusnya lapor dengan bukti ke Polres Magelang, sehingga bukti yang diperlukan bisa diperoleh oleh penyidik," kata Komjen Agus Andrianto, Sabtu (20/8/2022).
Pelaku, lanjut Komjen Agus Andrianto, seharusnya dapat langsung ditangkap dan ditahan jika benar Putri Candrawathi mengalami pelecehan seksual diduga dilakukan Brigadir J.
"Apalagi kejadian tersebut menyangkut pejabat Polri, mungkin dengan bukti yang cukup bisa langsung ditangkap dan tahan pelakunya," kata Komjen Agus Andrianto.
Yang jelas, penyidik Bareskrim sempat pergi ke Magelang untuk menelusuri faktor pemicu pembunuhan Brigadir J.
Penelusuran peristiwa di Magelang juga menjadi rangkaian peristiwa yang tak dapat dihilangkan.
Baca juga: Konsorsium 303 Kaisar Sambo Dibongkar, Kapolri: Sikat Habis Bandar Judi dan Bekingan di Mabes
Patahkan alibi Irjen Ferdy Sambo
Pengakuan Irjen Ferdy Sambo tersebut dinilai tak masuk akal oleh pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin Simanjuntak tegas menilai Irjen Ferdy Sambo telah berbohong.
Ia tidak percaya dengan motif Irjen Ferdy Sambo melakukan pembunuhan karena Brigadir J telah melukai martabat istrinya dan keluarga.
"Bohong itu," kata Kamaruddin Simanjuntak dikutip Kompas TV.
Kamaruddin Simanjuntak mengatakan pada awal kasus ini mencuat, disebut telah terjadi tindakan pelecehan seksual oleh Brigadir J kepada Putri Candrawathi di rumah dinas di Duren Tiga.
Irjen Ferdy Sambo yang saat itu menjabat Kadiv Propam Polri lantas melaporkan Brigadir J ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Polisi kemudian menerima laporan polisi tersebut dan mengklaim telah memeriksa Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.
Namun belakangan Irjen Ferdy Sambo membuat pengakuan baru ketika diperiksa Tim Khusus atau Timsus Polri di Mako Brimob.
Kata Irjen Ferdy Sambo, istrinya telah dilukai harkat dan martabatnya oleh Brigadir J saat masih berada di Magelang.
"Sekarang jadi bergeser ke Magelang. Ini mabuk tanpa minum," ucap Kamaruddin Simanjuntak.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, jika memang ada tindakan Brigadir J yang melecehkan istrinya di Magelang, mengapa harus sampai di Jakarta terlebih dahulu untuk membuat laporan polisi.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, seharusnya Irjen Ferdy Sambo bisa melaporkan tindakan Brigadir J kepada polisi yang berada di Magelang, Jawa Tengah.
Atau setidaknya, lanjut Kamaruddin, Ferdy Sambo dapat memerintahkan Kabid Propam Polda Jawa Tengah untuk menangkap Brigadir J saat itu juga.
Tapi yang terjadi justru sebaliknya, ungkap Kamaruddin Simanjuntak, Irjen Ferdy Sambo justru membiarkan Putri Candrawathi tetap dikawal oleh Brigadir J sampai ke Jakarta.
Padahal, Ferdy Sambo telah mengetahui bahwa Brigadir J adalah orang yang jelas-jelas disebut telah melakukan pelecehan kepada istrinya.
"Tapi malah istrinya dikawal dengan baik dan tidak masalah sampai Jakarta. Itu ngawur itu," ucap Kamaruddin SImanjuntak.
Selain itu, ungkap Kamaruddin, pada keterangan awal polisi disebutkan bahwa Irjen Ferdy Sambo tidak berada di lokasi ketika Brigadir J terbunuh karena sedang tes PCR.
Namun, faktanya Irjen Ferdy Sambo ada di lokasi kejadian.
Baca juga: GEMPAR Pengacara Ini Sebut Irjen Ferdy Sambo Doyan Laki dan Cewek
Ia tertangkap kamera CCTV sedang melakukan tes PCR di rumahnya.
Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, Irjen Ferdy Sambo mengubah alibinya karena merasa sudah terpojok.
"Itu karena dia sudah terpojok, sudah tidak bisa ngomong apa-apa lagi. Karena sudah terang benderang dia ada di lokasi, tidak benar dia tes PCR. Maka dia ciptakan lagi alibi-alibi lainnya yang lebih konyol," ujarnya.
Kamaruddin pun menyarankan Irjen Ferdy Sambo agar merenung dan bertobat.
Dengan demikian, ungkap Kamaruddin Simanjuntak, Irjen Ferdy Sambo tidak terus berbohong. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Ketua Komnas HAM Akhirnya Ungkap Kenapa Irjen Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J Secara Sadis, Makin Jelas,